Ikebana dan Jiwa: Menjelajahi Keindahan Taman-taman Shinto di Kyoto

Ikebana dan Jiwa: Menjelajahi Keindahan Taman-taman Shinto di Kyoto

Sementara kita berjalan-jalan di Kyoto, kami tidak dapat melupakan kesempatan untuk menikmati keindahan taman-taman shinto yang tersebar di kota ini. Salah satu tempat wisata yang paling tersembunyi dan indah adalah Jonangu Shrine, kompleks taman yang terdiri dari lima taman musiman, termasuk taman rumput hijau yang halus.

Kami berjalan-jalan ke arah selatan kota dan melalui jalan-jalan grey yang panjang. Perjalanan ini memang agak jauh, tetapi ketika kami akhirnya tiba di Jonangu, kita tidak menemukan apa-apa kecuali kemurnian dan kedamaian. Kita berjumpa dengan Shrine Maiden yang berpakaian warna merah dan putih, dan mengalami kesan sepi dan damai.

Di sini, kita dapat melihat taman-taman yang indah dan alam liar. Ada sebuah danau kecil, aliran koi, dan lantern batu yang indah. Kami juga menemukan beberapa bunga plum yang sedang berbunga, meskipun jumlahnya belum banyak. Namun, bunga camellia yang ada di sini membuat kita terpesona. Jonangu memiliki 150 pohon plum dan 300 pohon camellia.

Kebetulan, kami juga menemukan beberapa legend tentang bunga plum dan camellia. Di masa lalu, para samurai menganggap bunga camellia sebagai buruk karena bentuknya yang mirip dengan kepalanya saat dipenggal. Namun, keindahan bunga ini tidak dapat dihilangkan.

Kami juga memiliki kesempatan untuk melihat bunga plum lainnya di Kitano Tenmangu Shrine, kompleks taman yang terdiri dari 2000 pohon plum! Di sini, kita juga menemukan beberapa legend tentang seorang pengajar besar, Sugawara no Michizane, yang meninggal karena dipinggalkan oleh raja dan digelari sebagai dewa kecerdasan.

Di taman-taman ini, kita dapat melihat beberapa Shrine Maiden yang sedang menjaga tangga, serta beberapa wanita Jepang yang berpakaian kimono. Kimono adalah baju tradisional Jepang yang biasanya dipakai pada acara-acara khusus, tetapi sekarang juga menjadi bagian dari budaya wisata.

Kami juga menemukan beberapa bunga cherry yang indah dan tumbuh dalam cluster, berbeda dengan bunga plum yang tumbuh langsung dari batang. Tradisi Jepang juga mengatakan bahwa bunga plum dapat melindungi kita dari kejahatan, dan kejahatan sering datang dari utara, sehingga pohon-pohon ini biasanya dipantai di bagian utara taman.

Bunga plum atau ume blossom yang dikenal karena keindahannya yang sementara, namun juga simbol kuat dan kesadaran bahwa segala sesuatu adalah sementara. Mereka mekar bahkan ketika masih ada salju yang turun, memberikan warna pada lingkungan yang desolate dan menjadi pengingat bahwa musim semi akan datang.

Walaupun kita tidak melihat bunga plum dalam semua keindahannya, kami tetap menemukan keindahan di dua taman shinto yang luar biasa. Semua kata-kata dan gambar oleh Alison Louise Armstrong kecuali diperluas.