Dalam kaitannya dengan prinsip stratifikasi, scatter diagram adalah salah satu alat statistik yang paling penting untuk menginvestigasi korelasi antara dua variabel. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara membuat dan membaca scatter diagram, serta hubungannya dengan prinsip stratifikasi.
Cara Membuat Scatter Diagram
Membuat scatter diagram adalah proses yang relative mudah. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Variabel Independent: Identifikasi variabel independent (variabel penyebab) yang ingin dikaji.
- Variabel Dependent: Identifikasi variabel dependent (variabel akibat) yang ingin dikaji.
- Kumpulkan Data: Kumpulkan sepasang data untuk kedua variabel tersebut.
- Tarik Lurus: Tarik lurus dari lokasi nilai variabel independent pada sumbu X hingga lokasi nilai variabel dependent pada sumbu Y.
- Buat Tanda Titik: Buat tanda titik koordinat pada lokasi kedua variabel tersebut bertemu, dan ulangi cara yang sama untuk semua data yang sudah dikumpulkan.
Cara Membaca Scatter Diagram
Untuk membaca scatter diagram, kita perlu mempertimbangkan derajat korelasi beserta jenis-jenis korelasi yang sudah disimpulkan para ahli statistik. Berikut adalah tabel-tabel yang dapat membantu kita dalam membaca scatter diagram:
Tabel 1: Derajat Korelasi
Pola Scatter Diagram | Derajat Korelasi | Artinya |
---|---|---|
Tidak Ada | Tidak ada korelasi yang dapat dilihat. Variabel akibat (Y) tidak dipengaruhi oleh variabel penyebab (X) yang sedang dikaji. | |
Lemah | Korelasi samar terlihat. Mungkin variabel penyebab (X) mempengaruhi variabel akibat (Y), tetapi tingkat pengaruhnya masih diragukan. Ada variasi signifikan di dalam variabel X tersebut. | |
Kuat | Sebaran titik-titik mengelompok dalam bentuk linier yang jelas. Kemungkinan variabel penyebab (X) mempengaruhi langsung variabel akibat (Y). | |
Sempurna | Sebaran titik-titik jatuh pada sebuah garis lurus. Jika bentuknya seperti ini, dengan nilai variabel penyebab (X) tertentu kita dapat memprediksi secara pasti berapa nilai variabel akibat (Y). |
Tabel 2: Jenis-Jenis Korelasi
Pola Scatter Diagram | Jenis Korelasi | Artinya |
---|---|---|
Positif | Peningkatan nilai variabel penyebab (X) menghasilkan peningkatan nilai variabel akibat (Y). | |
Negatif | Peningkatan nilai variabel penyebab (X) menghasilkan penurunan nilai variabel akibat (Y). | |
Nonlinier | Berbentuk kurva U atau S. Perubahan nilai variabel penyebab (X) menghasilkan perubahan nilai variabel akibat (Y) yang berbeda, tergantung posisi pada kurva. |
Dalam contoh scatter diagram di atas, tidak ada derajat korelasi yang jelas karena jumlah pasangan data sedikit (n=5). Itulah kenapa para ahlinya statistik menyarankan pengumpulan data minimal n=30.
Rujukan
- Dahlgaard, J. J., Khanji, G. K., & Kristensen, K. (2008). Fundamentals of Total Quality Management. Abingdon, Oxon: Routledge.
- Straker, D. (n.d.). Scatter diagram: How to understand it. Retrieved from http://syque.com/quality_tools/toolbook/Scatter/how.htm