Sebagai salah satu bahasa pemrograman populer, R memberikan kemampuan untuk membuat berbagai jenis plot, termasuk plot 3D. Dalam artikel ini, kita akan mempelajari cara membuat plot 3D dengan menggunakan dataset iris dan beberapa tips yang berguna.
Membuat Plot 3D dengan Dataset Iris
Dataset iris adalah salah satu dataset terkenal dalam R yang berisi data tentang bunga iris. Untuk membuat plot 3D, kita perlu memiliki tiga variabel numerik yang akan digunakan sebagai koordinat x, y, dan z.
library(rgl)
data <- iris
mycolors <- c('royalblue1', 'darkcyan', 'oldlace')
data$color <- mycolors[ as.numeric(data$Species) ]
plot3d(
x=data$`Sepal.Length`, y=data$`Sepal.Width`, z=data$`Petal.Length`,
col = data$color,
type = 's',
radius = .1,
xlab="Sepal Length", ylab="Sepal Width", zlab="Petal Length")
Dalam contoh di atas, kita menggunakan fungsi plot3d()
dari paket RGL untuk membuat plot 3D. Fungsi ini memerlukan tiga variabel numerik sebagai koordinat x, y, dan z, serta warna yang akan digunakan untuk mewarnai titik-titik dalam plot.
Tips dan Trik
Berikut adalah beberapa tips dan trik yang berguna saat membuat plot 3D dengan R:
- Pilih dataset yang tepat: Pilih dataset yang sesuai dengan tujuan Anda, seperti dataset iris yang digunakan dalam contoh di atas.
- Atur warna: Atur warna titik-titik dalam plot agar lebih mudah dipahami dan lebih menarik.
- Pilih jenis plot: Pilih jenis plot yang tepat, seperti point atau line, bergantung pada data Anda.
- Tingkatkan detail: Tingkatkan detail dalam plot dengan menggunakan berbagai opsi, seperti ukuran titik, warna, dan label.
Dalam artikel ini, kita telah mempelajari cara membuat plot 3D dengan R dan beberapa tips yang berguna. Dengan memahami cara membuat plot 3D, Anda dapat membuat visualisasi data yang lebih menarik dan lebih mudah dipahami.