Laporan Tahunan Danone: Kronik Kontroversi dan Kesepakatan

Laporan Tahunan Danone: Kronik Kontroversi dan Kesepakatan

Pada tahun 2007, Groupe Danone, sebuah perusahaan makanan dan minuman multinasional Prancis, merilis laporan tahunannya. Dalam laporan tersebut, Danone memaparkan kinerja keuangannya yang cenderung stabil meski dihadapi beberapa kontroversi dan kesepakatan.

Salah satu topik yang menjadi sorotan adalah rumor tentang pelaku akuisisi antara PepsiCo dan Danone. Pada tahun 2005, Associated Press melaporkan bahwa PepsiCo sedang mempertimbangkan kemungkinan melakukan takeover terhadap bagian bisnis makanan ringan dari Danone. Namun, pada tahun 2007, David Rothnie dari Financial News mengkonfirmasi bahwa PepsiCo tidak akan melakukan takeover dan preferensi untuk meningkatkan divisi lainnya.

Tahun 2006 juga menjadi tahun yang penuh kontroversi bagi Danone. Pada bulan Juni, Associated Press melaporkan bahwa rumor tentang kemungkinan takeover oleh PepsiCo telah menyebar. Pada akhir tahun, Forbes melaporkan bahwa Danone telah meningkatkan divisi makanan bayi dan membatalkan rencana merger dengan Britannia.

Danone juga menghadapi beberapa kontroversi lainnya, termasuk kasus pengaduan oleh Wadias terhadap perusahaan tersebut. Pada bulan Desember 2006, Wadias mengajukan gugatan terhadap Danone karena percobaan merger dengan Britannia yang gagal.

Tahun 2007 juga menjadi tahun yang penuh kontroversi bagi Danone di Cina. Pada bulan Juni, Forbes melaporkan bahwa Wahaha, sebuah perusahaan minuman Cina, mengajukan gugatan terhadap Danone karena pelanggaran kontrak. Pada bulan Juli, South China Morning Post melaporkan bahwa Danone akan mengajukan arbitrase terhadap Wahaha.

Kesepakatan lainnya yang dilakukan oleh Danone pada tahun 2007 adalah kesepakatan dengan Bright Dairy, sebuah perusahaan dairy Cina. Pada bulan Oktober, Forbes melaporkan bahwa Danone telah menjual bagian sahamnya di Bright Dairy dan menutup partnership.

Dalam laporan tahunannya, Danone juga memaparkan beberapa keberhasilan lainnya, termasuk penghargaan yang diterima oleh TOP, sebuah perusahaan konsumen Cina, dan Danone Indonesia. Pada bulan Mei 2022, JPNN.com melaporkan bahwa TOP, Danone Indonesia telah meraih dua penghargaan internasional di ajang PR Awards 2022.

Dalam kesimpulan, laporan tahunan Danone pada tahun 2007 menunjukkan bahwa perusahaan tersebut menghadapi beberapa kontroversi dan kesepakatan, namun juga menampilkan beberapa keberhasilan lainnya. Dengan demikian, laporan tahunan ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk memahami kinerja Danone pada tahun 2007.

Sumber:

  • "Annual Report on Form 20-F". Danone Group.
  • Associated Press (25 July 2005)
  • Forbes (9 July 2007)
  • Groupe Danone
  • Sejarah Al Safi Danone
  • Ruth David, Danone's Indian Cookie JV Set To Snap, Forbes, 25 June 2007
  • Danone may dissolve ties with Britannia, IRIS NEWS DIGEST, 21 June 2007
  • Danone denies JV with India's Britannia; to proceed with solo plans – report, Thomson Financial, 25 May 2007
  • Wadias take Danone to court, 5 December 2006
  • Danone to double Bright Dairy stake, People's Daily, 4 March 2005
  • Vivian Wai-yin Kwok, Danone Sells Out Of Bright Dairy, Forbes, 16 October 2007
  • Xinhua, "Partnership ends as China's Bright Dairy confirms Danone's stake sale", Sina.com, 16 October 2007
  • Neil Merrett, Danone sells Chinese dairy stake, Dairy Reporter, 17 October 2007
  • "Danone set to sue Wahaha over breach of contract". South China Morning Post. Hong Kong.
  • Elaine Kurtenbach (27 June 2007). "Wahaha-Danone Feud Highlights Pitfalls". Forbes.
  • "Danone and Wahaha vie for the last laugh". South China Morning Post. Hong Kong.
  • 签约与悔约(regrets) Wahaha – Cina, Cina
  • TOP, Danone Indonesia meraih dua penghargaan internasional di ajang PR Awards 2022