Dalam bisnis, analisis data sangat penting untuk membuat keputusan yang efektif. Salah satu cara untuk melakukan analisis adalah dengan menggunakan grafik scatter. Grafik scatter adalah tipe grafik yang digunakan untuk menampilkan relasi antara dua variabel. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara membuat grafik scatter di Google Sheets dan beberapa tips untuk memahami data.
Bagaimana Membuat Grafik Scatter
Untuk membuat grafik scatter, Anda perlu mengumpulkan data yang akan digunakan sebagai variabel X (x-axis) dan Y (y-axis). Variabel X biasanya berisi nilai-nili yang ingin dianalisis, sedangkan variabel Y berisi nilai-nilai lainnya. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat grafik scatter di Google Sheets:
- Buka spreadsheet Anda di Google Sheets.
- Pilih data yang akan digunakan sebagai variabel X dan Y.
- Buatlah tabel dengan dua kolom: variabel X (x-axis) dan variabel Y (y-axis).
- Isi tabel tersebut dengan nilai-nilai data.
- Klik "Insert" > "Chart" untuk membuat grafik scatter.
Contoh
Berikut adalah contoh dari data gaji dan pengalaman kerja:
Pengalaman Kerja | Gaji |
---|---|
0-3 tahun | 20,000,000 IDR |
4-6 tahun | 30,000,000 IDR |
7-10 tahun | 40,000,000 IDR |
11-15 tahun | 50,000,000 IDR |
16 tahun ke atas | 60,000,000 IDR |
Dalam grafik scatter di atas, variabel X adalah pengalaman kerja dan variabel Y adalah gaji. Grafik ini menunjukkan bahwa gaji meningkat seiring dengan pengalaman kerja.
Tips
Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda memahami data:
- Tambahkan garis trend untuk menemukan pola-pola dalam data.
- Jika data-pointnya sangat dekat dengan garis lurus, maka itu berarti bahwa variabel X dan Y memiliki korrelasi kuat.
Contoh lain
Berikut adalah contoh lain dari grafik scatter:
Temperature | Penjualan Es Krim |
---|---|
54°F | 125 unit |
58°F | 175 unit |
59°F | 325 unit |
62°F | 275 unit |
64°F | 425 unit |
Dalam grafik scatter di atas, variabel X adalah suhu dan variabel Y adalah penjualan es krim. Grafik ini menunjukkan bahwa penjualan es krim meningkat seiring dengan suhu.
Membuat Grafik Bubble
Grafik bubble (grafik bola) adalah tipe grafik yang digunakan untuk menampilkan data dengan tiga dimensi. Grafik ini mirip dengan grafik scatter, namun memiliki ukuran bola yang dapat diatur. Berikut adalah cara membuat grafik bubble:
- Buatlah tabel dengan empat kolom: variabel X (x-axis), variabel Y (y-axis), nama seri data, dan ukuran bola.
- Isi tabel tersebut dengan nilai-nilai data.
- Klik "Insert" > "Chart" untuk membuat grafik bubble.
Contoh
Berikut adalah contoh dari grafik bubble:
School | Number of Students | Acceptance Rate | Size |
---|---|---|---|
Summerville Prep | 400 | 95% | 9 |
Sunset Academy | 750 | 75% | 8 |
Eastwood Middle School | 250 | 40% | 10 |
Greenlands High School | 400 | 65% | 7 |
West Shores High school | 500 | 30% | 6 |
Dalam grafik bubble di atas, variabel X adalah nama sekolah, variabel Y adalah jumlah siswa, dan ukuran bola adalah akseptansi rate. Grafik ini menunjukkan bahwa akseptansi rate meningkat seiring dengan jumlah siswa.
Mengatur Grafik
Berikut beberapa cara untuk mengatur grafik:
- Klik "Customize" untuk mengubah tampilan grafik.
- Pilih "Chart style" untuk mengubah gaya grafik.
- Pilih "Series" untuk mengubah warna titik, lokasi sumbu, atau menambahkan garis trend, label data, atau garis error.
Dengan menggunakan grafik scatter dan bubble, Anda dapat membuat analisis yang lebih akurat dan membantu dalam membuat keputusan bisnis yang efektif.