ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GULA KRISTAL PUTIH DENGAN METODE SEVEN TOOLS

ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GULA KRISTAL PUTIH DENGAN METODE SEVEN TOOLS

Latar Belakang
Pabrik gula Lestari Patianrowo Nganjuk telah memiliki rencana swasembada gula nasional tahun 2019 yang mengharuskan pabrik gula di Indonesia mampu memenuhi kebutuhan gula nasional dengan kualitas premium dan dengan harga yang rendah. Dalam rangka meningkatkan kualitas produk gula yang dihasilkan, Pabrik Gula Lestari Patianrowo Nganjuk perlu melakukan analisis pengendalian kualitas produk gula.

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengendalian kualitas Gula Kristal Putih di pabrik gula Lestari Patianrowo Nganjuk dengan menggunakan metode seven tools. Metode tersebut dapat mengidentifikasi permasalahan dan mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya kecacatan serta akar penyebab permasalahan agar didapatkan solusi untuk perbaikan kualitas produk Gula Kristal Putih.

Metode
Penelitian ini menggunakan metode seven tools yang terdiri atas beberapa tahap, yaitu:

  1. Checksheets: Membuat checksheet untuk mengidentifikasi jenis cacat dan frekuensi terjadinya cacat.
  2. Histogram: Membuat histogram untuk menunjukkan sebaran data jumlah cacat serta kualitas produk gula.
  3. Diagram Pareto: Membuat diagram Pareto untuk menunjukkan jenis cacat yang paling banyak terjadi.
  4. Scatter Diagram: Membuat scatter diagram untuk menunjukkan korelasi antara variabel x (Jumlah produksi) dan variabel y (jumlah cacat).
  5. Cause Effect Diagram: Membuat cause effect diagram untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya kecacatan.

Hasil
Berdasarkan hasil checksheet, periode 2014 memiliki rata-rata proporsi cacat sebesar 0.008, sedangkan ketetapan dari perusahaan adalah proporsi cacat harus 0 atau zero defect. Histogram menunjukkan bahwa sebaran data semakin longgar kearah kanan.

Berdasarkan diagram Pareto, fokus perbaikan adalah pada jenis cacat scrap sugar basah (42.3%) serta jenis cacat abu dan krikilan (34.7%). Berdasarkan scatter diagram, korelasi antara variabel x (Jumlah produksi) dan variabel y (jumlah cacat) adalah positif.

Berdasarkan cause effect diagram, faktor-faktor penyebab terjadinya kecacatan adalah faktor manusia, bahan baku, mesin, metode, serta lingkungan kerja. Berdasarkan analisis five why, jenis cacat scrap sugar basah dan abu/krikilan disebabkan oleh faktor manusia, bahan baku, serta metode.

Kesimpulan
Dalam rangka meningkatkan kualitas produk Gula Kristal Putih di pabrik gula Lestari Patianrowo Nganjuk, perlu dilakukan analisis pengendalian kualitas dengan menggunakan metode seven tools. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fokus perbaikan harus ditujukan pada jenis cacat scrap sugar basah dan abu/krikilan serta faktor-faktor penyebabnya.

Saran
Pabrik gula Lestari Patianrowo Nganjuk harus melakukan perbaikan kualitas produk Gula Kristal Putih dengan mengoptimalkan proses produksi, meningkatkan kualitas bahan baku, serta melatih karyawan untuk meningkatkan keterampilan dan kedisiplinan kerja.

Referensi
[1] L. Sholiha and A. Syaichu, “ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GULA KRISTAL PUTIH DENGAN METODE SEVEN TOOLS”, SISTEM, vol. 13, no. 1, pp. 50-58, Jun. 2017.

Lisensi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.