Menghubungkan Absensi Tenaga Kerja dengan Budaya Kerja dan Produktivitas Karyawan

Menghubungkan Absensi Tenaga Kerja dengan Budaya Kerja dan Produktivitas Karyawan

Keterlibatan kerja (work engagement) telah menjadi topik diskusi yang hangat dalam dunia organisasi. Keterlibatan kerja merujuk pada keberadaan karyawan dalam pekerjaannya, yakni memiliki rasa senang, berfokus, dan berkomitmen terhadap pekerjaan. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk memahami bagaimana keterlibatan kerja dapat mempengaruhi absensi tenaga kerja.

Hubungan Absensi Tenaga Kerja dengan Budaya Kerja

Absensi tenaga kerja adalah suatu indikator yang menunjukkan seberapa besar karyawan tidak hadir pada saat yang dijadwalkan. Budaya kerja, sebagai gugusan nilai dan kebiasaan organisasi, dapat mempengaruhi absensi tenaga kerja.

Budaya kerja yang positif, seperti budaya kerja yang menghargai keterlibatan karyawan, dapat menurunkan angka absensi tenaga kerja. Dalam budaya kerja tersebut, karyawan merasa senang dan berfokus pada pekerjaannya, sehingga mereka lebih cenderung hadir pada saat yang dijadwalkan.

Sebaliknya, budaya kerja yang negatif, seperti budaya kerja yang menghargai kehadiran fisik tanpa memperhatikan keterlibatan karyawan, dapat menumpukkan angka absensi tenaga kerja. Dalam budaya kerja tersebut, karyawan merasa tidak dihargai dan kurang berfokus pada pekerjaannya, sehingga mereka lebih cenderung tidak hadir.

Hubungan Work Engagement dengan Produktivitas Karyawan

Keterlibatan kerja juga memiliki hubungan dengan produktivitas karyawan. Karyawan yang memiliki keterlibatan kerja tinggi cenderung lebih produktif dan mencapai target pekerjaannya.

Sebaliknya, karyawan yang memiliki keterlibatan kerja rendah cenderung kurang produktif dan sulit mencapai target pekerjaannya.

Mengapa Penting untuk Memahami Hubungan Absensi Tenaga Kerja dengan Budaya Kerja dan Produktivitas Karyawan

Memahami hubungan absensi tenaga kerja dengan budaya kerja dan produktivitas karyawan penting karena dapat membantu organisasi dalam membuat keputusan strategis yang tepat. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk meningkatkan budaya kerja yang positif dan menciptakan lingkungan kerja yang menghargai keterlibatan karyawan.

Diagram Scatter Plot sebagai Alat Analisis

Diagram scatter plot adalah suatu alat analisis yang digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel. Diagram scatter plot dapat membantu organisasi dalam memahami bagaimana absensi tenaga kerja, budaya kerja, dan produktivitas karyawan saling terkait.

Langkah-Langkah Membuat Diagram Scatter Plot di Excel

Membuat diagram scatter plot di Excel dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Buat lembar kerja baru
  2. Input data yang akan dianalisis dan ingin diketahui pengujian hubungannya
  3. Blok semua data yang telah diinput
  4. Pilih tab insert lalu cari insert scatter (x,y) pada menu chart
  5. Pilih desain diagram scatter yang diinginkan dan nanti akan muncul diagram scatter sesuai dengan data yang Anda inputkan

Dengan demikian, organisasi dapat memahami bagaimana absensi tenaga kerja, budaya kerja, dan produktivitas karyawan saling terkait. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk meningkatkan budaya kerja yang positif dan menciptakan lingkungan kerja yang menghargai keterlibatan karyawan.

Hasilkan Visualisasi Data Excel Terbaikmu Bersama DQLab

DQLab adalah suatu platform belajar online yang menawarkan berbagai modul pelatihan, termasuk modul Excel. Dengan mempelajari Excel di DQLab, Anda dapat meningkatkan kemampuan Anda dalam menghasilkan informasi dari olahan data mentah.

Sumber

  • "The Relationship Between Employee Engagement and Productivity" by Gallup
  • "The Impact of Work-Life Balance on Employee Absenteeism" by Society for Human Resource Management (SHRM)
  • "Creating a Positive Organizational Culture" by Harvard Business Review