Mereka yang Berpaling dari Kemanusiaan: Refleksi Moral tentang Thanos

Mereka yang Berpaling dari Kemanusiaan: Refleksi Moral tentang Thanos

=====================================

Dalam film Avengers: Infinity War, Thanos, sang Mad Titan, memutuskan untuk mengorbankan hidup putri kesayangannya dengan melemparnya dari tebing. Biarpun demikian, ia percaya bahwa tindakannya tersebut dibenarkan karena memiliki tujuan yang lebih besar yaitu menyelamatkan universe. Apakah tindakan seperti ini dapat dianggap benar dan jika demikian, apakah nilai hidup dapat diabaikan demi kepentingan lain?

Pertanyaan tentang moralitas korban untuk tujuan yang lebih besar telah lama menjadi perdebatan dalam filsafat moral. Thanos’ tindakan — terutama pengorbanan hidup — melambangkan prinsip utilitarianisme yang mengukur konsekuensi tindakannya dengan mempertimbangkan apakah hasilnya dapat membawa kebahagiaan untuk sebagian besar orang. Dalam film, Thanos percaya bahwa tindakannya tersebut dibenarkan karena memiliki tujuan yang lebih besar yaitu menyelamatkan universe.

Jeremy Bentham dan John Stuart Mill adalah dua filsuf yang mempertahankan utilitarianisme sebagai prinsip moralitas untuk mencapai kebahagiaan terbesar bagi sebagian besar orang. Namun, permasalahan dengan tujuan Thanos’ adalah bahwa ia tidak mempertahankan kepentingan sebagian besar orang. Tujuannya hanya untuk menghapus 50% hidup di universe demi kepentingan sisanya.

Selain itu, tindakan Thanos juga dapat dilihat sebagai contoh aplikasi prinsip efek ganda, yang sering digunakan untuk membenarkan tindakan yang menyebabkan kerugian sebagai akibat mencapai tujuan yang lebih baik. Prinsip ini pertama kali diperkenalkan oleh St. Thomas Aquinas dalam Summa Theologiae dengan contoh menghancurkan penyerang yang menyerang diri sendiri dalam situasi perlindungan diri. Namun, prinsip ini dapat digunakan untuk membenarkan tindakan yang menyebabkan kerugian sebagai akibat mencapai tujuan yang lebih baik.

Terkait dengan kehidupan, Thanos’ tindakan tidak hanya mengorbankan hidup orang lain tapi juga mengabaikan nilai hidup itu sendiri. Dalam kenyataannya, kehidupan memiliki nilai yang tidak dapat ditawar-tawarkan untuk tujuan lain. Mereka yang hidup berharga dan memiliki hak untuk hidup.

Tindakan Thanos dapat dibandingkan dengan masalah bioetika tentang penelitian sel embrio. Dalam penelitian ini, sel-sel embrio paling potensial digunakan untuk menemukan obat-obatan dan regenerasi organ-organ vital, tetapi pada biaya menghancurkan embrio itu sendiri. Banyak orang yang akan mendapatkan manfaat dari obat-obatan tersebut, tetapi itulah biaya yang tidak dapat diabaikan.

Pada akhirnya, Thanos dapat dilihat sebagai tokoh heroik atau sebagai penjahat kosmis. Namun, tindakannya menunjukkan bahwa ia memiliki sedikit penghormatan terhadap nilai hidup. Tujuan akhir dari utilitarianisme adalah kebahagiaan, tetapi dengan menggunakan Infinity Stones, Thanos mencapai tujuan sendiri dan meninggalkan setengah universe dalam kesedihan dan penderitaan.

Dalam kesimpulan, Thanos dapat dilihat sebagai figur yang berpaling dari kemanusiaan atau sebagai sosok yang heroik. Namun, tindakannya menunjukkan bahwa ia memiliki sedikit penghormatan terhadap nilai hidup. Kehidupan adalah hak asasi manusia yang tidak dapat ditawar-tawarkan untuk tujuan lain.