Dalam bidang fluoroskopi, staf seringkali terpapar radiasi berupa sinar-X yang digunakan dalam prosedur diagnosis dan intervensi. Namun, dengan menggunakan prinsip-prinsip perlindungan radiasi dan alat-alat, staf dapat melakukan beban kerja penuh di tengah fasilitas yang sibuk, namun masih mempertahankan dosis radiasi tahunan antara 0-5 mSv (dalam batas 20 mSv).
Berikut beberapa tips untuk manajemen dosis radiasi staf:
- Kenali peralatanmu: Dengan mengetahui peralatan fluoroskopi yang digunakan, staf dapat menggunakan perlindungan radiasi yang efektif.
- Gunakan apron lead: Gunakan apron lead dengan ketebalan minimal 0,25 mm pada bagian belakang dan overlapping 0,25 mm pada bagian depan (0,25 mm + 0,25 mm = 0,5 mm).
- Gunakan perlindungan mata: Gunakan perlindungan mata berupa kacamata lead glass untuk mengurangi paparan radiasi pada mata.
- Gunakan pelindung shield: Gunakan pelindung shield yang dipasang atau terbang di langit, serta screen-ceiling sebagai aplikasi yang sesuai.
- Tahan tanganmu: Jika tidak perlu, jangan membiarkan tanganmu berada di dalam sinar-X primer.
- Berdiri di tempat yang benar: Berdiri di sisi detektor dan sebaliknya dengan X-ray tube, bukan dekat X-ray tube.
- Selalu tinggalkan knowledge of radiation protection issues up-to-date: Pastikan diri Anda selalu memperbarui pengetahuan tentang isu-isu perlindungan radiasi.
- Alami pertanyaan-pertanyaan ke ahli radiasi: Jika memiliki pertanyaan, alami pertanyaan-pertanyaan Anda ke ahli radiasi yang sesuai.
- Pakai badge monitoring radiasi pribadi: Selalu memakai badge monitoring radiasi pribadi dan menggunakan dengan benar.
- Pastikan peralatan fluoroskopi berfungsi dengan baik: Pastikan peralatan fluoroskopi berfungsi dengan baik, diuji secara periodik, dan dibawah perawatan.
Semakin banyak tindakan yang dilakukan untuk mengurangi dosis radiasi pasien, maka semakin banyak pula dosis radiasi staf yang dikurangi.
Referensi
- Cusma, J.T., Bell, M.R., Wondrowa, M.A., Taubela, J.P., Holmes, D.R. (1999). Real-time measurement of radiation exposure to patients during diagnostic coronary angiography and percutaneous interventional procedures. J. Am. Coll. Cardiol.
- INTERNATIONAL COMMISSION ON RADIOLOGICAL PROTECTION. (2011). Statement on Tissue Reactions. ICRP ref 4825-3093-1464. Approved by the Commission on April 21, 2011.
- INTERNATIONAL COMMISSION ON RADIOLOGICAL PROTECTION. (2007). Recommendations of the ICRP, Publication 103, Pergamon Press, Oxford.
- Ho, P., Cheng. S.W., Wu, P.M., et al. (2007). Ionizing radiation absorption of vascular surgeons during endovascular procedures. J. Vasc. Surg.
- Safak, M., Olgar, T., Bor, D., et al. (2009). Radiation doses of patients and urologists during percutaneous nephrolithotomy. J. Radiol. Prot.
- Giordano, B.D., Ryder, S., Baumhauer, J.F., et al. (2007). Exposure to direct and scatter radiation with use of mini C-arm fluoroscopy. JBJS.
- Singer, G. (2005). Occupational radiation exposure to the surgeon. J. Am. Acad. Orthop. Surg.
- Müller, L.P., Suffner, J., Wenda, K., et al. (1998). Radiation exposure to the hands and the thyroid of the surgeon during intramedullary nailing. Injury.
- Theocharopoulos, N., Perisinakis, K., Damilakis, J., et al. (2003). Occupational exposure from common fluoroscopic projections used in orthopaedic surgery. JBJS.
Tautan: https://www.icrp.org
Kata-kunci: manajemen dosis radiasi, perlindungan radiasi, staf fluoroskopi