Dalam elektromagnetisme, Brillouin scattering atau juga dikenal sebagai Brillouin light scattering (BLS) adalah interaksi antara cahaya dengan gelombang material dalam medium (contoh: electrostriction dan magnetostriction). Proses ini terjadi karena indeks refraksi bergantung pada sifat material medium; seperti diuraikan dalam optika, indeks refraksi bahan transparan berubah seiring perubahan sifat material.
Pengintai Brillouin scattering dapat digunakan untuk mengukur variasi indeks refraksi dan temperatur dalam material. Dalam penggunaan sebagai sensor, teknologi ini dapat membantu memantau kondisi material dan mengidentifikasi perubahan struktural.
Sejarah
Proses Brillouin scattering pertama kali diperkirakan oleh Léon Brillouin pada tahun 1914. Leonid Mandelstam diperkirakan telah mengenali kemungkinan adanya scattering seperti ini sejak tahun 1918, tetapi hanya mempublikasikan ide-nya pada tahun 1926.
Aplikasi
Brillouin scattering dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk:
- Pengintai strain dan temperatur dalam fiber optik
- Penggunaan sebagai sensor untuk memantau kondisi material
- Aplikasi dalam teknologi optik, seperti pengobatan kanker dengan menggunakan cahaya laser
Keterkaitan dengan Teknologi Optik
Brillouin scattering memiliki keterkaitan yang erat dengan teknologi optik, termasuk:
- Nonlinear optics
- Raman scattering
- Brillouin spectroscopy
Dalam kesimpulan, Brillouin scattering adalah proses interaksi antara cahaya dan material dalam medium yang memiliki aplikasi penting dalam pengintai strain dan temperatur, serta teknologi optik.