Dalam statistika, scatterplot adalah salah satu cara untuk menampilkan hubungan antara dua variabel. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana mengidentifikasi hubungan linear dan nonlinear dari scatterplots.
Apa itu Scatterplot, Hubungan Linear, dan Hubungan Nonlinear?
Scatterplot: Scatterplot adalah grafik individu data point untuk menampilkan hubungan antara dua variabel.
Hubungan Linear: Hubungan linear adalah hubungan antara dua variabel yang mirip dengan garis lurus pada scatterplot.
Hubungan Nonlinear: Hubungan nonlinear adalah hubungan antara dua variabel yang tidak mirip dengan garis lurus pada scatterplot. Hubungan nonlinear dapat diwakili oleh data point yang mirip dengan kurva atau yang tampak acak.
Kita akan menggunakan langkah-langkah berikut dan definisi untuk bekerja melalui tiga contoh mengidentifikasi hubungan linear dan nonlinear dari scatterplots.
Contoh Mengidentifikasi Hubungan Linear
Scatterplot berikut menampilkan hubungan antara waktu yang dihabiskan siswa untuk belajar tentang ujian matematika dan persentase yang mereka dapatkan pada ujian.
[Waktu Belajar vs Persentase Ujian]
Langkah 1: Berdasarkan titik-titik pada scatterplot, tentukan apakah titik-titik konsisten mendapatkan tinggi atau rendah saat kita bergerak sepanjang sumbu x.
Jika ada trend konsisten, maka kita dapat pindah ke langkah 2.
Jika tidak ada trend konsisten, maka scatterplot adalah nonlinear.
Dalam contoh ini, titik-titik konsisten mendapatkan tinggi saat kita bergerak sepanjang sumbu x. Kita dapat pindah ke langkah 2.
Langkah 2: Berdasarkan titik-titik pada scatterplot, tentukan apakah titik-titik umumnya mengikuti jalur lurus.
Jika titik-titik umumnya mengikuti jalur lurus, maka hubungan adalah linear.
Jika titik-titik tidak umumnya mengikuti jalur lurus, maka hubungan adalah nonlinear.
Titik-titik umumnya mengikuti jalur lurus. Oleh karena itu, ada hubungan linear antara waktu belajar dan persentase ujian.
Contoh Mengidentifikasi Hubungan Nonlinear dengan Trend Konsisten
Scatterplot berikut menampilkan hubungan antara bakteri pada countertops dan waktu setelah disinfeksinya dengan desinfektan.
[Waktu Setelah Disinfeksi vs Bakteri]
Langkah 1: Berdasarkan titik-titik pada scatterplot, tentukan apakah titik-titik konsisten mendapatkan tinggi atau rendah saat kita bergerak sepanjang sumbu x.
Jika ada trend konsisten, maka kita dapat pindah ke langkah 2.
Jika tidak ada trend konsistent, maka scatterplot adalah nonlinear.
Dalam contoh ini, titik-titik konsisten mendapatkan rendah saat kita bergerak sepanjang sumbu x. Kita dapat pindah ke langkah 2.
Langkah 2: Berdasarkan titik-titik pada scatterplot, tentukan apakah titik-titik umumnya mengikuti jalur lurus.
Jika titik-titik umumnya mengikuti jalur lurus, maka hubungan adalah linear.
Jika titik-titik tidak umumnya mengikuti jalur lurus, maka hubungan adalah nonlinear.
Titik-titik tidak umumnya mengikuti jalur lurus. Mereka tampak mengikuti jalur yang melengkung. Oleh karena itu, ada hubungan nonlinear antara waktu setelah disinfeksi dan jumlah bakteri.
Contoh Mengidentifikasi Hubungan Nonlinear dengan Trend Tidak Konsisten
Scatterplot berikut menampilkan hubungan antara ukuran sepatu dan pendapatan tahunan seseorang.
[Ukuran Sepatu vs Pendapatan Tahunan]
Langkah 1: Berdasarkan titik-titik pada scatterplot, tentukan apakah titik-titik konsisten mendapatkan tinggi atau rendah saat kita bergerak sepanjang sumbu x.
Jika tidak ada trend konsistent, maka scatterplot adalah nonlinear.
Dalam contoh ini, titik-titik tidak konsisten mendapatkan tinggi atau rendah. Mereka tampak acak.
Oleh karena itu, ada hubungan nonlinear antara ukuran sepatu dan pendapatan tahunan seseorang.
Dalam artikel ini, kita telah membahas bagaimana mengidentifikasi hubungan linear dan nonlinear dari scatterplots. Dengan memahami cara kerja langkah-langkah yang digunakan dalam artikel ini, Anda dapat lebih mudah mengidentifikasi hubungan antara dua variabel dengan menggunakan scatterplot.