Dalam manajemen biaya, analisis biaya mixed (mixed cost) dapat menjadi sangat penting. Salah satu metode yang digunakan untuk menaksir biaya mixed adalah dengan menggunakan scatter graph. Dengan cara ini, Anda dapat membagi biaya menjadi bagian fixed dan variable, serta mencari pola hubungan antara keduanya.
Untuk membuat scatter graph, Anda memerlukan data historis tentang biaya dan aktivitas. Data tersebut digunakan untuk membuat garis regresi yang menunjukkan biaya total dan biaya fixed pada tingkat aktivitas tertentu. Nilai-nilai ini kemudian digunakan untuk menciptakan persamaan biaya yang dapat digunakan untuk memprediksi biaya mixed di masa depan.
Contoh scatter graph adalah sebagai berikut: [Gambar]
Dalam gambar di atas, sumbu x menunjukkan aktivitas (seperti kilowatt-hour atau gallon) dan sumbu y menunjukkan biaya total. Titik-titik historis digunakan untuk membuat garis regresi yang menunjukkan biaya fixed dan variable.
Dengan menggunakan scatter graph, Anda dapat mencari nilai-nilai fixed dan variable dari biaya mixed. Contohnya, dalam gambar di atas, biaya total adalah $27, biaya fixed adalah $25, dan biaya variable adalah $2. Persamaan biaya yang digunakan untuk memprediksi biaya mixed di masa depan adalah sebagai berikut: Total Cost = Fixed Cost + Variable Cost.
Dalam contoh di atas, jika Anda ingin mencari biaya mixed pada tingkat aktivitas 3.000 gallon, Anda dapat menggunakan persamaan biaya tersebut dan mendapatkan nilai biaya total sebesar $27.
Dengan demikian, scatter graph dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam menaksir biaya mixed dan memprediksi biaya di masa depan.