Perbandingan Kekuatan Uji Tarik Penyambungan Plat Kapal Menggunakan Elektroda RB-26 dan LB-52

Perbandingan Kekuatan Uji Tarik Penyambungan Plat Kapal Menggunakan Elektroda RB-26 dan LB-52

Pengelasan adalah suatu pekerjaan penyambungan logam dengan menggunakan proses pemanasan setempat, sehingga terjadi ikatan metalurgis antara logam satu dengan yang disambung. Penentuan tegangan mesin las yaitu AC dan DC, dan polaritas mesin DC+ dan DC- serta jenis elektroda mempengaruhi hasil dari perbandingan kedalaman penetrasi las.

Dalam penelitian ini, kami menggunakan metode penelitian eksperimen untuk menunjukan hasil bahwa pengaruh polaritas DCEN dan DCEP pada proses pengelasan SMAW terhadap perbandingan kedalaman penetrasi dengan menggunakan elektroda E7016 pada pelat ASTM A36. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedalaman penetrasi pada polaritas DCEP lebih dalam dibandingkan dengan polaritas DCEN.

Pengaruh Polaritas DCEN dan DCEP Pada Proses Pengelasan SMAW Terhadap Perbandingan Kedalaman Penetrasi

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukan hasil bahwa pengaruh polaritas DCEN dan DCEP pada proses pengelasan SMAW terhadap perbandingan kedalaman penetrasi dengan menggunakan elektroda E7016 pada pelat ASTM A36. Kami menggunakan metode penelitian eksperimen yang melibatkan penggunaan dua jenis elektroda, yakni RB-26 dan LB-52, serta variasi polaritas DCEN dan DCEP.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedalaman penetrasi pada polaritas DCEP lebih dalam dibandingkan dengan polaritas DCEN. Penetrasi yang diukur dari batas sejajar logam induk pada polaritas DCEN menghasilkan kedalaman 0,64 mm-0,86 mm, sedangkan penetrasi lebih dalam dihasilkan daripada polaritas DCEP yaitu dengan kedalaman penetrasi 0,76 mm-1,14 mm.

Analisa Cacat Hasil Pengelasan Pada Baja Karbon

Cacat hasil pengelasan dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti kualitas bahan, kondisi proses pengelasan, dan perawatan. Analisis cacat hasil pengelasan pada baja karbon dapat membantu meningkatkan kualitas produk.

Dalam penelitian ini, kami menggunakan metode analisis statistik untuk menunjukan hasil bahwa pengaruh polaritas DCEN dan DCEP pada proses pengelasan SMAW terhadap perbandingan kedalaman penetrasi dengan menggunakan elektroda E7016 pada pelat ASTM A36. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas bahan baja karbon berpengaruh besar terhadap hasil pengelasan.

Referensi

  1. Amstead, B., H., Ostwald, P., F., Begemen, M.L., 1992, Teknologi Mekanik, Cetakan ke Tiga, Erlangga, Jakarta.
  2. Pengelasan, T., 2012, Teknik Pengelasan. http:// Tehnik pengelasan pengertian-pengelasan.html. Tehnik Pengelasan di 06.28. Diakses pada 5 januari 2018.
  3. Dieter, G.E., 1993, Metalurgi Mekanik, Edisi ke Tiga, Jilid Pertama, Erlangga, Jakarta.
  4. Wiryosumarto, H dan Harsono, 1994, Teknologi Pengelasan Logam. PT. Pradnya Paramitha. Jakarta.
  5. Grachino, W., Weeks, W., Johson, G.S., 1997, Welding Technologi, 2nd Edition, American Technical Socirty, Chicago
  6. N K Sriabivasan D, 1985, Welding Technologi, 1st Edition, Khana Teac Publictions,
  7. Ardiyansyah, R.T. dkk., 2017, Analisa Cacat Las Pada Pengelasan Butt Joint Dengan Variasi Arus & Posisi Pengelasan. Jurusan Teknik Perkapalan. Surabaya.

Kesimpulan

Penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh polaritas DCEN dan DCEP pada proses pengelasan SMAW terhadap perbandingan kedalaman penetrasi dengan menggunakan elektroda E7016 pada pelat ASTM A36 berpengaruh besar. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kualitas bahan baja karbon berpengaruh besar terhadap hasil pengelasan.

Dalam masa yang akan datang, kami berencana untuk melanjutkan penelitian ini dengan menggunakan variasi elektroda dan kondisi proses pengelasan lainnya. Dengan demikian, kami dapat meningkatkan kualitas produk dan mengurangi cacat hasil pengelasan pada baja karbon.

Leave a comment