Analisis Data dengan Stata: Scatter Plot dan Confidence Interval

Analisis Data dengan Stata: Scatter Plot dan Confidence Interval

Dalam analisis data, visualisasi data menjadi salah satu langkah penting untuk memahami hubungan antara variabel-variabel. Salah satu jenis plot yang sering digunakan adalah scatter plot, yaitu plot yang menampilkan hubungan antara dua atau lebih variabel berupa titik-titik pada grid. Dalam beberapa kasus, kita perlu menambahkan informasi lain, seperti interval kepercayaan, untuk memahami rentang kesalahan dalam analisis data.

Dalam artikel ini, kita akan membahas cara membuat scatter plot dengan confidence interval menggunakan Stata. Kami juga akan melihat beberapa opsi yang tersedia untuk membuat plot yang lebih indah dan informatif.

Membuat Data

Sebelum kita mulai membuat plot, kita perlu mempersiapkan data terlebih dahulu. Berikut adalah contoh data sederhana yang kami gunakan dalam artikel ini:

clear all
input Y Y_upper_ci Y_lower_ci X
10 12 8 1
20 22 14 2
30 37 22 3
40 42 33 4
50 53 48 5
end

Data ini terdiri atas variabel Y dan X, serta interval kepercayaan atas (Y_upper_ci) dan bawah (Y_lower_ci). Kami akan menggunakan data ini untuk membuat beberapa plot yang berbeda.

Membuat Scatter Plot dengan Confidence Interval

Kita akan mulai dengan membuat scatter plot biasa, kemudian menambahkan confidence interval. Berikut adalah contoh kode Stata:

twoway rcap Y_upper_ci Y_lower_ci X, lstyle(ci) || ///
 scatter Y X, mstyle(p1) ///
 legend(order(2 "Y" )) ///
 note("with 95% confidence interval") /// 
 name(rcap, replace)

Kode di atas membuat plot yang terdiri atas scatter plot Y-X dan area confidence interval. Kita juga menambahkan label pada legenda dan catatan tentang interval kepercayaan.

Membuat Plot yang Berbeda

Selain plot RCAP, kita juga dapat membuat beberapa plot lainnya dengan menggunakan opsi yang tersedia dalam Stata. Berikut adalah contoh kode untuk membuat plot lainnya:

  • Rspike:
twoway rspike Y_upper_ci Y_lower_ci X, lstyle(ci) || ///
 scatter Y X, mstyle(p1) ///
 legend(order(2 "Y" )) ///
 note("with 95% confidence interval") ///
 name(rspike, replace)
  • Rline:
twoway rline Y_upper_ci Y_lower_ci X, lstyle(ci) || ///
 scatter Y X, mstyle(p1) ///
 legend(order(2 "Y" )) ///
 note("with 95% confidence interval") ///
 name(rline, replace)
  • Line:
twoway line Y_upper_ci Y_lower_ci X, lstyle(p2 p3) || ///
 scatter Y X, mstyle(p1) ///
 legend(order(3 "Y" )) ///
 note("with 95% confidence interval") ///
 name(line, replace)
  • Rarea:
twoway rarea Y_upper_ci Y_lower_ci X , astyle(ci) || ///
 scatter Y X, mstyle(p1) ///
 legend(order(2 "Y" )) ///
 note("with 95% confidence interval") ///
 name(rarea, replace)

Dalam setiap plot, kita dapat menyesuaikan opsi dan gaya untuk membuat plot yang lebih indah dan informatif.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kami membahas cara membuat scatter plot dengan confidence interval menggunakan Stata. Kami juga melihat beberapa opsi yang tersedia untuk membuat plot yang lebih indah dan informatif. Dengan menggunakan Stata, kita dapat dengan mudah membuat berbagai jenis plot yang membantu dalam analisis data.