Checksheets adalah salah satu alat yang paling penting dalam pengawasan kualitas (Quality Control). Alat ini digunakan untuk mengumpulkan data secara sistematis dan akurat, serta membantu analisis data. Pada bagian ini, kita akan membahas cara menggunakan checksheets untuk mengumpulkan data dan integrasi dengan alat lainnya.
Langkah-Langkah Menggunakan Checksheets
- Pengumpulan Data
Mengumpulkan data dengan menggunakan checksheets melibati beberapa langkah:
- Menyimpan informasi tentang proyek atau tema kejahatan.
- Menyimpan lokasi pengumpulan data.
- Menyimpan tanggal dan waktu pengumpulan data.
- Menyimpan nama orang yang merekam data.
(3) Informasi Isian
Setelah informasi sumber, langkah terakhir adalah menambahkan isian content. Informasi isian ini melibati:
- Kolom/Raw dengan nama kejahatan/defect.
- Kolom/Raw untuk mengumpulkan frekuensi.
- Kolom/Raw untuk menghitung jumlah.
- Pengujian Sheet
Langkah berikutnya adalah pengujian sheet.
Referensi kriteria pengujian sebagai berikut:
- Menguji sheet dengan minimal tiga kolektor yang berbeda.
- Merekomendasikan bahwa kolom/row relevan dan diperlukan.
- Menyelidiki apakah sheet mudah digunakan.
- Mengubah berdasarkan umpan balik.
- Persetujuan Akhir
Langkah terakhir adalah mendapat persetujuan akhir untuk menggunakan atau implementasi sheet ini.
Kriteria persetujuan sebagai berikut:
- Mengajarkan penggunaan sheet kepada pengumpul data.
- Menyelidiki apakah pengumpul data memahami alasan mengumpulkan data.
- Mengumpulkan data.
- Standardisasi penggunaannya untuk memastikan konsistensi.
Contoh Checksheets
Sekarang, kita akan ambil contoh checksheet sebagai contoh lebih baik dalam pengumpulan data.
Checksheets ini termasuk titik-titik penting seperti frekuensi dan lokasi kejahatan.
Titik-titik yang paling umum harus termasuk dalam checksheets adalah:
- Nama operator
- Jenis data yang perlu dikumpulkan
- Lokasi pengumpulan data
- Waktu pengumpulan data
- Tujuan pengumpulan data
Integrasi Checksheets dengan Alat QC Lainnya
Checksheets dapat dengan mudah diintegrasikan dengan alat lainnya dalam 7 alat pengawasan kualitas.
Referensi integrasi sebagai berikut:
- Diagram sebab-sebab: Data dari checksheets dapat digunakan untuk membuat diagram sebab-sebab untuk identifikasi sebab-sebab kejahatan.
- Carta Kontrol: Frekuensi data dari checksheets dapat dengan mudah dipola menjadi carta kontrol untuk memantau stabilitas proses waktu.
- Pareto Chart: Data kategori dapat dikumpulkan dan digunakan dengan carta Pareto untuk identifikasi faktor-faktor yang paling berpengaruh pada kualitas produk atau layanan.
- Histogram: Data checksheets dapat dengan mudah dijadikan menjadi histogram untuk visualisasi dan identifikasi pola atau tren.
- Diagram Scatter: Data yang dikumpulkan dapat digunakan untuk membuat diagram scatter untuk identifikasi hubungan antara variabel.
- Flowchart: Dengan bantuan data checksheets, kita dapat menggunakan alat mapping proses untuk menemukan titik-titik botol dalam proses.
Kelebihan Checksheets
Checksheets memiliki beberapa kelebihan, seperti:
- Sangat mudah dan simpel digunakan
- Alat yang sangat beragam
- Alat dasar analisis
- Standarisasi pengumpulan data
- Identifikasi masalah dan analisis sebab-sebab
- Dapat dengan mudah diintegrasikan dengan alat lainnya
Manfaat Checksheets
Dengan menggunakan checksheets, kita dapat:
- Membuat pengumpulan data menjadi lebih sederhana, sistematis, mudah, dan efektif.
- Menyelamatkan waktu dengan mengumpulkan data secara teratur dalam proses manufaktur yang berlangsung.
- Menggunakan alat ini untuk tujuan-tujuan seperti penghitungan, tracking, dan lain-lain.
- Banyak membantu dalam analisis data.
Dalam kesimpulan, checksheets adalah salah satu alat yang paling penting dalam pengawasan kualitas. Dengan menggunakan checksheets secara benar, kita dapat mengumpulkan data dengan cara yang sistematis dan akurat, serta membantu analisis data.