Dalam fisika, absorbance dan cross-section scattering adalah dua konsep yang terkait erat. Kedua konsep ini digunakan untuk mengukur probabilitas interaksi antara partikel atau gelombang dengan suatu material.
Absorption Cross Section
Absorption cross section adalah ukuran probabilitas proses absorbsi. Dalam fisika, istilah cross-section digunakan untuk mengukur probabilitas suatu interaksi antara partikel-partikel, seperti scattering, absorpsi, dan lain-lain. Ukuran ini memiliki satuan cm²·molecule-1.
Dalam konteks ozon pelindung cahaya ultraviolet, absorption cross section adalah kemampuan molekul untuk menyerap foton dengan panjang gelombang dan polarisasi tertentu. Dalam konteks teknologi nuklir, istilah ini merujuk pada probabilitas partikel (biasanya neutron) yang diabsorpsi oleh inti nuklir.
Hubungan dengan Cross-Section Scattering
Absorption cross section juga terkait erat dengan scattering cross section. Dalam beberapa kasus, proses absorbsi dapat dianggap sebagai proses scattering, dan sebaliknya. Oleh karena itu, ukuran absorption cross section dapat digunakan untuk mengukur probabilitas scattering.
Menghitung Absorption Cross Section
Absorption cross section dapat dihitung menggunakan koefisiennya massa absorpsi. Rumus yang umum digunakan adalah:
σ = μρ
dimana σ adalah absorption cross section, μ adalah koefisien massa absorpsi, dan ρ adalah densitas material.
Conversion to Absorption Coefficient
Absorption cross section dapat dikonversikan ke absorption coefficient dengan menggunakan rumus berikut:
α = Nσ
dimana α adalah absorption coefficient, N adalah jumlah densitas partikel per unit volume, dan σ adalah absorption cross section.
Dengan demikian, absorption cross section dan absorption coefficient adalah dua ukuran yang terkait erat dan digunakan untuk mengukur probabilitas absorbsi atau scattering.