Perbedaan dan Karakteristik PFAS dan PFOS

Perbedaan dan Karakteristik PFAS dan PFOS

Perfluoroalkyl substances (PFAS) adalah kelompok senyawa yang terbentuk dari atom karbon dan fluorin. Senyawa-senyawa ini mempunyai sifat non-biodegradable dan dapat bertahan lama di dalam lingkungan, termasuk air dan tanah.

9-chlorohexadecafluoro-3-oxanone-1-sulfonic acid (9Cl-PF3ONS) adalah salah satu jenis PFAS yang paling umum. Senyawa ini memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • PFAS dapat mengakibatkan kerusakan pada lingkungan dan kesehatan manusia.
  • 9Cl-PF3ONS termasuk dalam golongan senyawa perfluoroalkyl sulfonic acid, yang memiliki potensi sebagai kontaminan air minum.

Selain itu, PFAS lainnya yang terbentuk melalui reaksi kimia antara perfluorinated alkyl compound (PFAC) dengan asam sulfonat termasuk:

  • Perfluorohexanoic acid (PFHxA)
  • Hexafluoropropylene oxide dimer acid (HFPO–DA) atau yang juga dikenal sebagai GenX
  • Nonafluoro-3,6-dioxaheptanoic acid (NFDHA)
  • Perfluorononanoic acid (PFNA)

Seluruh PFAS memiliki sifat non-biodegradable dan dapat bertahan lama di dalam lingkungan. Oleh karena itu, penggunaan senyawa-senyawa ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan memperhatikan potensi kerusakan pada lingkungan.

Pada tahun 2019, Environmental Protection Agency (EPA) mengumumkan bahwa PFAS termasuk dalam golongan kontaminan air minum yang perlu dipantau. UCMR (Unregulated Contaminant Monitoring Rule) 5 menjadi regulasi yang dijalankan oleh EPA untuk memantau kualitas air minum terhadap PFAS.

Berikut adalah contoh-contoh PFAS lainnya:

  • Perfluorooctanesulfonic acid (PFOS)
  • Perfluoro (2-ethoxyethane) sulfonic acid (PFEESA)
  • Perfluoro-3-methoxypropanoic acid (PFMPA)
  • Perfluoro-4-methoxybutanoic acid (PFMBA)

Pada akhirnya, penting untuk memantau kualitas air minum terhadap PFAS dan mengambil langkah-langkah preventif untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan.