Kasus Kekerasan dan Hak Privasi: Kasino Menggunakan Teknologi Rekognisi Wajah Tanpa Konsekuensi

Kasus Kekerasan dan Hak Privasi: Kasino Menggunakan Teknologi Rekognisi Wajah Tanpa Konsekuensi

Dalam beberapa tahun terakhir, kasino-kasino di AS telah mulai menggunakan teknologi rekognisi wajah untuk mengidentifikasi pelanggan dan meningkatkan keamanannya. Namun, beberapa kasus telah menunjukkan bahwa penggunaan teknologi ini tanpa konsekuensi dapat mempengaruhi hak privasi pelanggan.

Salah satu contoh adalah kasus yang dianggap oleh Caesars Harrah's Casino dan Hollywood Casino. Dalam kasus tersebut, dua orang pelanggan, Leon Martin dan Anthony Adams, mengajukan gugatan terhadap kasino-kasino tersebut karena menggunakan teknologi rekognisi wajah untuk mengumpulkan informasi identifikasi tanpa seizin pelanggan.

Gugatan-gugatan tersebut berdalih bahwa kasino-kasino tersebut tidak memberikan pemberitahuan tertulis kepada pelanggan dan tidak mendapatkan seizin untuk pengumpulan biometrik identifier atau informasi. Selain itu, gugatan-gugatan tersebut juga mengatakan bahwa kasino-kasino tersebut tidak memiliki kebijakan tertulis yang jelas tentang penyimpanan data dan prosedur penghancuran permanent.

Dalam gugatan-gugatan tersebut, para pelanggan mengklaim bahwa teknologi rekognisi wajah digunakan untuk mengidentifikasi pelanggan yang telah melakukan kecurangan. Namun, teknologi ini juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mencegah aktivitas pelaku judi yang berlebihan.

Sementara itu, beberapa ahli hukum dan profesional privasi menyorot bahwa penggunaan teknologi rekognisi wajah oleh kasino-kasino tersebut dapat mempengaruhi hak privasi pelanggan. Menurut Anthony Cabot, profesor hukum gaming di UNLV Boyd School of Law, teknologi rekognisi wajah dapat menjadi alat yang berguna untuk mengidentifikasi aktivitas teroris dan kejahatan di kasino-kasino.

Namun, sebagian besar orang berpendapat bahwa penggunaan teknologi ini harus dilakukan dengan hati-hati dan transparansi. Menurut Peter Hanna, pengacara privasi dan presiden Illinois's ACLU Next Generation Society, "setiap orang yang melewati kasino setiap hari memiliki wajahnya diproses dan diolah tanpa seizin mereka".

Gugatan-gugatan tersebut dapat menjadi titik balik dalam percakapan seputar penggunaan teknologi rekognisi wajah oleh kasino-kasino di AS. Sementara beberapa orang berpendapat bahwa teknologi ini berguna untuk meningkatkan keamanan, lainnya menyorot bahwa penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati dan transparansi.

Sumber: https://newsroom.cisco.com