Keterlaluan Perjudian Online, Kepolisian Terus Bergerak

Keterlaluan Perjudian Online, Kepolisian Terus Bergerak

Tahun 2023 telah berlalu, namun kasus-kkasus perjudian online masih saja menggempur. Mereka yang terlibat dalam industri perjudian daring ini tampaknya memiliki strategi untuk menghindari hukum. Salah satunya adalah Jon Botak, seorang yang diketahui melakukan perjudian online dan telah dihukum oleh pengadilan.

Namun, dalam kasus Jon Botak, terlihat ada beberapa kebingungan. Pada awalnya, kami mengatakan kepada Yulisar, ingin melihat langsung berkas Jon Botak, Namun, Yulisar menjelaskan bahwa hal itu tidak bisa karena dilarang dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). “Kecuali ketua pengadilan kasih izin,” ujarnya.

Setelah keterangan Yulisar itu, kami lalu menghubungi seorang pegawai PN Jakarta Barat yang mengetahui permintaan dokumen ini. Ia mengatakan, “Pak Ketua (pengadilan) tidak mengizinkan.”

Oleh karena penelusuran ke kejaksaan dan pengadilan sama-sama berujung ketiadaan surat keterangan DPO atas nama Tommy, tim kembali menghubungi Kasubdit Jatanras Ajun Komisaris Besar Samian, Kamis (7/12/2023). Dia melaporkan sudah bertemu dengan penyidik kasus Jon Botak dan sudah melihat berkasnya. Menurut dia, surat keterangan Tommy juga tak ada di berkas kasus yang dipegang polisi.

“Kalau dalam putusan yang ditanyakan ada Tommy DPO, ya kami juga bingung karena di berkas tidak ada,” kata Samian.

Baca juga: Ekosistem Judi Daring Menggempur Kita

TIM KOMPAS Aturan grup Whatsapp “Hijrah Community” seperti terlihat pada Sabtu (9/12/2023). Grup ini beranggotakan pemain dan mantan pemain judi online untuk saling membantu agar bisa berhenti total dari judi online.

Dalam berkas putusan terpidana Jon Botak di atas, tercatat nomor ponsel Tommy yaitu, +639617318582. Tim Kompas memeriksa nomor tersebut di aplikasi Getcontact. Nomor itu disimpan dengan nama Dewavip, Dewavip Slot, Bola Vip, Vipdewapoker, Vipclub, dan Vip Bola 88. Tidak ada pencatatan di Getcontact yang mengarah ke nama seseorang.

Dengan demikian, dalam kasus perjudian dengan terpidana Jonsen, aparat hukum hingga kini belum juga berhasil mengungkap bos judi daring pemilik jenama situs dewavip dan dewapoker.

Pendekatan lunak
Mabes Polri juga terus bergerak. Kepala Subdirektorat 2 Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Besar Rizki Agung Prakoso, Selasa (21/11/2023), mengatakan, kepolisian berkomitmen terus melakukan upaya-upaya penegakan hukum terhadap judi online.

“Karena kita sebagai pengemban elemen penegakan hukum. Direktorat Siber sendiri bersama-sama dengan direktorat lain. Mungkin dalam hal ini Direktorat Tindak Pidana Umum, dan juga direktorat yang lain itu. Dan juga elemen kewilayahan ya, polda, polres. Itu juga kita bersama-sama terus melakukan upaya untuk penegakan hukum terhadap fenomena perjudian online,” kata Rizki.

Menurut Rizki, sepanjang 2023, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangani 4 perkara dengan 46 tersangka. Perkara ini melibatkan 9 situs judi online. Sementara di jajaran polda 126 perkara dengan tersangka 167 orang dan total 94 situs judi online. Sepanjang tahun 2022, Polri mengungkap 610 perkara dengan 693 tersangka serta 693 situs judi online.

“Selain aspek penegakan hukum kan, tentunya kita juga melakukan pendekatan lunak untuk mencegah perjudian online. Kita memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat agar tidak terpengaruh dengan permainan judi daring ini,” kata Rizki.

Dengan demikian, kepolisian terus bergerak untuk menindak tegas dan menghukum mereka yang terlibat dalam industri perjudian daring. Kita juga perlu bersama-sama mencegah perjudian online dengan cara edukasi dan pelatihan kepada masyarakat.

Leave a comment