Toko Chiyoda, sebuah toko tas dan koper yang sangat populer di Surabaya pada masa lalu, memiliki sejarah yang cukup panjang dan menarik. Banyak orang yang akhirnya membuka toko-toko serupa di sekitar lokasi tersebut. Hingga sekarang, di Jalan Gemblongan dan Jalan Praban yang berada di dekat Jalan Tunjungan, masih banyak toko-toko yang menjual tas dan koper.
Pada masa perang, Gedung Chiyoda digunakan sebagai markas dan basis pertahanan rakyat Surabaya dari gempuran pasukan sekutu. Setelah perang berakhir, gedung tersebut dibiarkan menjadi rusak dan tak terurus. Hingga tahun 1950, Presiden Soekarno mengambil ali gedung tersebut menjadi aset Pemkot Surabaya.
Pada tahun 1960, lima orang pengusaha, Soemitro, Ing Wibisono, Ong, Liem dan Aang mengontrak gedung tersebut dari Pemkot Surabaya. Mereka memperbaiki dan merenovasi gedung tersebut lalu membuka sebuah pusat grosir yang diberi nama SIOLA, dan dikenal hingga sekarang.
SIOLA menjadi kebanggaan warga Surabaya pada masa itu karena merupakan semacam 'mall' pertama di Surabaya. Masa kejayaan SIOLA berlangsung sekitar 28 tahun lamanya dan akhirnya ditutup pada tahun 1998, karena tak mampu bersaing dengan pusat perbelanjaan baru yang lebih moder.
Pada masa itu, pusat perbelanjaan baru muncul seperti Pasar Atum, Pasar Turi, Plaza Surabaya dan Tunjungan Plaza. Di masa itu, Gedung SIOLA sempat dijadikan pusat perdagangan elektronik bernama Tunjungan Center, namun akhirnya tutup juga.
Kembali mangkrak tanpa penghuni, pemerintah pun kembali mengupayakan menyewakan gedung tersebut ke pihak swasta yang akhirnya membuka Ramayana-Department Store pada tahun 1999. Namun akhirnya department store tersebut tutup pada tahun 2008 karena sepi pengunjung.
SIOLA sempat akan berubah nama menjadi Tunjungan City karena akan dibuka department store lain. Karena gagal, akhirnya gedung tersebut dikembalikan pada Pemkot Surabaya.
Hingga akhirnya tahun 2015, Wali Kota Surabaya yang saat itu dipimpin Tri Rismaharini menjadikan gedung itu menjadi Museum Surabaya. Meskipun tak lagi ada tulisan SIOLA di depan gedung tersebut, masyrakat Surabaya masih lebih sering menyebut gedung tersebut dengan nama Gedung Siola.
Museum Surabaya kini menjadi salah satu objek wisata yang sangat populer di Kota Pahlawan. Masyarakat Surabaya pun masih mengingat sejarah toko SIOLA yang pernah berdiri di lokasi tersebut, dan menjadi bagian dari kenangan masa lalu.
Dalam tulisan ini, kami telah tayang di TribunJatim.com dengan judul "Siapa Sangka, Gedung Bersejarah di Surabaya Ini Dulunya Sebuah Toserba Buatan Inggris!"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.