Kamu mungkin bertanya-tanya, apakah sistem air minummu ikut serta dalam pengujian UCMR (Unregulated Contaminant Monitoring Rule). Ya, lebih dari 10.000 sistem air minum memang ikut serta dalam pengujian ini. Pengujian tersebut dimulai pada Januari 2023 dan akan berlangsung hingga Desember 2025.
Pengujian UCMR bertujuan untuk mengetahui apakah ada kontaminan dalam air minum, seberapa tinggi levelnya, dan di mana mereka terdapat di negeri ini. Hasil pengujian tersebut digunakan untuk membantu menentukan apakah suatu kontaminan berbahaya bagi kesehatan manusia.
Jika hasil pengujian menunjukkan bahwa suatu kontaminan tidak seberapa penting, maka EPA (Environmental Protection Agency) mungkin tidak akan mengambil tindakan lebih lanjut. Namun, jika kontaminan tersebut ditemukan pada level yang tinggi, maka EPA mungkin akan melakukan evaluasi untuk menentukan apakah perlu diatur atau tidak.
Banyak sistem air minum akan menguji kontaminan-kontaminan tersebut pada tingkat yang sangat rendah. Hal ini tidak berarti bahwa kontaminan tersebut tidak seberapa penting pada level yang terkait. EPA menetapkan level-testing ini berdasarkan kemampuan metode analisis saat ini dan perluasan informasi tentang referensi konsentrasi untuk memungkinkan pengambilan keputusan berbasis kesehatan.
NMeFOSAA dan PFTrDA: Kontaminan apa yang ditujukan?
Dalam konteks pengujian UCMR, dua kontaminan yang penting adalah N-methyl perfluorooctanesulfonamidoacetic acid (NMeFOSAA) dan perfluorotridecanoic acid (PFTrDA). Kedua kontaminan ini dapat ditemukan dalam air minum dan telah diketahui berpotensi merusak kesehatan.
Lithium: Apa hubungan dengan pengujian UCMR?
Lithium, sebagai elemen kimia, tidak terkait langsung dengan pengujian UCMR. Namun, lithium dapat digunakan sebagai bahan dalam beberapa aplikasi, seperti baterai listrik dan obat-obatan.
Mengontak Sistem Air Minummu
Jika kamu ingin mengetahui apakah sistem air minummu ikut serta dalam pengujian UCMR, maka silakan hubungi penyedia air minummu untuk meminta informasi tentang partisipasinya.