Donald Trump telah lama menjadi perdebatan publik karena keterlibatannya dalam berbagai kasus rasisme dan diskriminasi. Dalam beberapa tahun terakhir, ia telah melakukan berbagai tindakan yang dianggap sebagai rasisme dan diskriminasi, mulai dari menuduh imigran Meksiko sebagai "penjahat, pedagang narkoba, perampok" hingga menolak untuk mengutuk mantan panglima besar Klan David Duke.
Tahun lalu, Trump meluncurkan kampanye presiden dan segera menuduh imigran Meksiko sebagai orang-orang yang tidak sah. Namun, hal itu tidak berhenti di situ. Ia juga telah beberapa kali meminta untuk membuka batas pada masuknya Muslim ke AS. Trump bahkan pernah mengkritik Gold Star Mother dan Father, yang seorang anak mereka, CPT Humayun Khan, telah gugur dalam pertempuran, namun ia tidak hanya menuduh Mr. Khan, tapi juga Mrs. Khan, karena ia berpikir bahwa ia tidak dapat berbicara karena ajaran agama Islam.
Trump juga pernah memfitnah U.S. District Court Judge Curiel, seorang laki-laki yang lahir di Indiana, namun Trump tidak suka karena ibu dan ayahnya memiliki keturunan Meksiko. Ia bahkan menyarankan agar hakim itu dibatalkan untuk mengadili kasus.
Keterkaitan Trump dengan rasisme dan diskriminasi tidak hanya terbatas pada kata-kata, tapi juga dilakukan melalui tindakan. Sebuah artikel dalam Paste Magazine menceritakan tentang sebuah kasino yang dimiliki oleh Trump di Atlantic City, yang dikenai hukuman sebesar $200.000 karena sengaja mengganggu karyawan hitam agar tidak bekerja dekat meja taruhan salah satu pelanggan yang memiliki hubungan dengan sindikat.
Pelanggan itu adalah Robert LiButti, seorang mafia yang dikenal karena kebiasaan berbicara dengan bahasa yang tidak senonoh dan rasisme. LiButti bahkan pernah mengucapkan kata-kata yang tidak senonoh terhadap kaum minoritas. Trump sendiri menyangkal keterkaitannya dengan LiButti, namun putri LiButti, Edith Creamer, mengaku bahwa Trump telah berbohong tentang hubungan mereka.
Keterkaitan Trump dengan rasisme dan diskriminasi tidak hanya terbatas pada masa lalu, tapi juga masih terjadi saat ini. Mereka yang menyetujui dan mendukung Trump dalam kandidatannya untuk presiden sebenarnya memperkuat perilaku rasisme dan diskriminatifnya.
Maka, kita harus berbicara dengan jujur mengenai hal ini. Donald Trump adalah seorang rasisme, dan kita harus menghadapi hakikat itu.