Hak Cipta © DATUKQQ Semua hak dilindungi undang-undang.
Jakarta, CNN Indonesia — Jauh sebelum memutuskan untuk menyingkirkan komputer dan perangkat lunak (software) merek asing, China terkenal dengan pelarangan produk-produk asing, seperti Facebook, Instagram. Twitter, Google, WhatsApp, Snapchat, hingga YouTube diblokir di China.
Sebagai alternatif, startup dan pengembang platform dalam negeri bertumbuh dengan baik. Sebut saja berbagai platform media sosial yang bisa menggantikan platform yang diblokir di China. Sebut saja Baidu sebagai pengganti mesin pencarian Google hingga Weibo sebagai pengganti Facebook dan Twitter.
Ada pula Youku Tudou yang merupakan platform video streaming seperti YouTube. Kemudian ada pula QQ, aplikasi pesan instan lain yang juga dikembangkan oleh Tencent. Bahkan ada aplikasi yang berhasil menembus pasar internasional, yaitu WeChat. Aplikasi ini menggabungkan beberapa fungsi aplikasi media seperti WhatsApp, Facebook, Instagram, hingga Skype.
Berikut beberapa aplikasi ciptaan China yang diciptakan untuk menggantikan platform yang diblokir:
1. WeChat
Aplikasi WeChat merupakan aplikasi pesan instan yang dikembangkan oleh Tencent. Seiring berkembangnya waktu, WeChat berkembang menjadi aplikasi multi fungsi. WeChat bisa berfungsi sebagai belanja daring hingga berfungsi sebagai dompet digital.
Berdasarkan data dari Statista, WeChat telah mencatat 1,15 miliar pengguna per kuartal ketiga tahun 2019.
2. Youku Tudou
Youku Tudou yang merupakan platform video streaming seperti YouTube. Per Januari 2010, Youku Tudou merupakan raja di bidang video internet. Patut diingat, YouTube dilarang di China.
Pada tahun 2019, Alexa mencatat Youku Tudou sebagai situs yang paling sering dikunjungi ke-50. Berdasarkan DMR Stats platform pada Agustus 2019, memiliki jumlah pengguna sebanyak 580 juta.
3. Baidu
Baidu cukup familiar sebagai mesin pencarian yang menggantikan fungsi Google. Selain itu, Baidu juga menawarkan situs ensiklopedia yang dibuat secara kolaboratif.
Didirikan pada tahun 2000, Baidu juga memiliki layanan Baidu Maps sebagai pengganti Google Maps. Baidu Wangpan di sisi lain menyediakan layanan penyimpanan data di cloud dengan penyimpanan hingga 2 TB.
4. Weibo
Apabila dunia punya Twitter, China punya Weibo. Weibo adalah pengganti Twitter dan Facebook. Weibo disebut-sebut digunakan oleh 30 persen pengguna internet di China.
Pada tahun 2017, 290 juta pengguna telah terdaftar di perusahaan berbasis di Beijing ini. Pada kuartal kedua tahun 2019, Weibo mencatat 480 juta pengguna aktif bulanan.
5. Didi Chuxing
Selayakanya Gojek & Grab, China juga memiliki aplikasi transportasi online. Pada tahun 2019, berdasarkan DMR Stats, Didi telah memiliki 550 juta pengguna dan 10 juta pengemudi.
Didi Chuxing juga telah mencatat valuasi sebesar US$ 56 miliar.
6. TikTok
TikTok adalah layanan jaringan video sharing yang ramai dibicarakan di dunia. TikTok diunduh di Apple App Store dalam semester awal tahun 2018 menurut perusahaan analisis pasar, Sensor Tower, mengalahkan raksasa seperti Facebook, Instagram, dan Snapchat.
Situs ini berhasil meraup 500 juta pengguna pada Juni lalu setelah membeli Musical.ly. Aplikasi ini memiliki banyak pengguna di Amerika Serikat.
Perusahaan induk TikTok, yakni Bytedance merupakan startup dengan nilai valuasi tertinggi di China, yakni US$ 75 miliar. Bytedance merupakan pemilik dari aplikasi TikTok yang juga berasal dari daratan Tiongkok.
Dalam artikel ini, kita telah membahas enam medsos dan aplikasi terkenal asal China yang diblokir di beberapa negara. Aplikasi-aplikasi tersebut adalah pengganti platform media sosial yang diblokir oleh pemerintah China. Dengan mengetahui lebih lanjut tentang aplikasi-aplikasi ini, kita dapat memahami bagaimana teknologi dan media sosial berkembang di China.
Referensi:
- Statista
- Alexa
- DMR Stats
- Sensor Tower