=====================================================
Dalam statistik, uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi secara normal atau tidak. Pemilihan uji normalitas yang tepat tergantung pada jumlah sampel dan kemampuan software statistik yang digunakan. Berikut beberapa aplikasi statistik yang mendukung uji normalitas:
Kemampuan Software Dalam Pilihan Uji Normalitas
Uji | Kemampuan Software | Jumlah Sampel | Keterangan |
---|---|---|---|
Jarque Bera | Manual/STATA | ≥ 9 | Valid untuk jumlah sampel lebih atau sama dengan 9 |
Skewness Kurtosis | STATA | ≥ 9 | Valid untuk jumlah sampel lebih atau sama dengan 9 |
Shapiro Wilk | SAS, STATA, SPSS | 7-2000 | Valid untuk jumlah sampel antara 7 dan 2000 |
Ryan Joiner | Minitab | 7-2000 | Valid untuk jumlah sampel antara 7 dan 2000 |
Shapiro Francia | STATA | 5-5000 | Valid untuk jumlah sampel antara 5 dan 5000 |
Lilliefors | SAS, SPSS, Minitab | – | Valid untuk semua jumlah sampel |
Cramer Von Mises | SAS | – | Valid untuk semua jumlah sampel |
Anderson Darling | SAS, Minitab | – | Valid untuk semua jumlah sampel |
Kolmogorov Smirnov | SPSS | – | Valid untuk semua jumlah sampel |
Spesifikasi Uji Normalitas Berdasarkan Jumlah Sampel
Berdasarkan berbagai pandangan para pakar statistik beserta berbagai uji coba, berikut penulis sampaikan spesifikasi pilihan uji normalitas yang sebaiknya digunakan pada berbagai jumlah sampel:
Jumlah Sampel | Uji Normalitas |
---|---|
3-4 | Jarque Bera |
5-6 | Shapiro Francia |
7-50 | Shapiro Wilk/Shapiro Francia |
51-200 | Lilliefors |
>200 | Skewness Kurtosis/Jarque Bera |
Prioritas Pilihan Uji Normalitas Berdasarkan Ketersediaan Software
Apabila Anda hanya memiliki aplikasi SPSS, sebaiknya menggunakan uji Shapiro Wilk pada sampel 7-50, menggunakan uji Lilliefors pada sampel 51-200 dan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov jika sampel lebih dari 200.
Apabila Anda hanya memiliki aplikasi SAS, untuk sampel kecil 7-50 Anda bisa menggunakan uji Shapiro Wilk dan Anderson Darling. Pada sampel 51-200 sebaiknya menggunakan Lilliefors. Untuk sampel lebih dari 200 Anda bisa menggunakan Cramer Von Mises.
Apabila Anda hanya memiliki aplikasi STATA, untuk sampel 5-50 Anda bisa menggunakan Shapiro Francia, bila sampel 7-50 Anda bisa memilih Shapiro Wilk atau Shapiro Francia. Sedangkan untuk sampel lebih dari 50 Anda gunakan uji Skewness Kurtosis.
Apabila Anda hanya memiliki aplikasi Minitab, Anda bisa menggunakan uji Ryan Joiner dan Anderson Darling pada sampel 7-50. Untuk sampel yang lebih besar Anda gunakan uji Lilliefors.
Demikian penjelasan kami perihal pilihan uji normalitas univariate. Semoga artikel ini akan bermanfaat untuk para peneliti atau mahasiswa.