Nelayan Mie Jaring: Tempat Favorit untuk Dim Sum di Medan

Nelayan Mie Jaring: Tempat Favorit untuk Dim Sum di Medan

Berbicara tentang tempat makan yang enak dan terjangkau, Nelayan Mie Jaring di Sun Plaza, Lt. 3C No. 38-41, Medan, adalah salah satu favorit banyak orang. Dengan konsep restoran yang modern dan lokasi strategis di tengah-tengah pusat perbelanjaan, tempat ini menawarkan berbagai hidangan Asia dengan harga yang standar.

Nelayan Mie Jaring terkenal dengan dim sumnya yang enak dan varietasnya yang luas. Mulai dari nasi panggang keju udang/ayam hingga xiao long bao, menu di sini sangat beragam. Namun, apapun pilihan Anda, pasti akan membuat lidah Anda bergoyang.

"Kwo Tiek Yummy!" demikian komentar beberapa orang yang pernah mencoba menu di sini. Dan saya setuju, karena saya sendiri telah mencobanya dan rasanya sangat enak. Salah satu menu favorit saya adalah nasi panggang keju dengan salad kentang, yang membuat saya terbiasa menginginkan lebih.

Namun, apapun pilihan Anda, Nelayan Mie Jaring adalah tempat yang wajib dikunjungi jika Anda datang ke Medan. Saya pasti akan kembali ke sini lagi untuk mencoba menu lainnya.

Lomba Tarek Pukat di Pasie Jantang

Berbicara tentang budaya dan tradisi, Aceh memiliki banyak kearifan yang patut diselamatkan. Salah satu contoh adalah Lomba Tarek Pukat, sebuah acara tahunan yang digelar oleh Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.

Acara ini diadakan pada tanggal 6-8 November 2021 di lokasi wisata Pasie Jantang, Lhong, Aceh Besar. Selain lomba tarek pukat, acara ini juga menampilkan perlombaan, pertunjukan atraksi seni, olahan hasil pukat oleh desa yang ikut berpartisipasi dan penyerahan hadiah pembinaan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Jamaluddin mengatakan bahwa tarek pukat merupakan salah satu warisan dari leluhur yang menjadi keanekaragaman suatu tradisi dan dimiliki oleh suatu daerah. "Dengan adanya kegiatan ini semoga dapat menjaga tradisi warisan budaya dan juga mempromosikan objek wisata Pasie Jantang Lhong menjadi daya tarik tersendiri bagi pariwisata pesisir Aceh," demikian komentar Evi Mayasari, Kepala Bidang Sejarah dan Nilai Budaya Disbudpar Aceh.

Masyarakat sekitar Pasie Jantang juga sangat menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan ini dengan harapan kegiatan yang sama bisa diadakan secara rutin setiap tahunnya. Dengan adanya kegiatan seperti ini, selain bentuk promosi objek wisata pesisir juga dapat meningkatkan potensi ekonomi masyarakat setempat.

"Sebagai daerah yang berwawasan budaya tentu kita harus melindungi dan menjaga keberadaan warisan tradisi budaya kita," tutup Evi.

Leave a comment