Rebecca Cherry, seorang violinist, penyanyi, dan komponis asal Havanna, Kuba, telah mengalami beberapa kali perubahan karier dalam hidupnya. Berikut adalah kisahnya tentang bagaimana dia dapat meninggalkan kesenjangan antara musik klasik dan teknologi.
Pada awalnya, Cherry memiliki latar belakang musik klasik yang kuat. Namun, ia mulai menyadari bahwa ada lebih dari sekadar menciptakan musik. Ia ingin mengetahui bagaimana mengintegrasikan seni dan musik menjadi satu kesatuan.
"Mengapa saya tidak perlu berpikir terlalu keras tentang langkah berikutnya," Cherry menjelaskan. "Saya hanya perlu melangkah ke depan dan mencoba. Saya mungkin akan menjadi frustrasi jika saya berpikir terlalu keras."
Bahkan, Cherry telah memiliki personal board of directors yang mendukung dan menginspirasinya. Mereka adalah orang-orang yang dapat mengatakan namanya dalam sebuah ruangan peluang.
Pada tahun 2022, Cherry memutuskan untuk membuat pivot ke teknologi sebagai Fullstack Software Engineer dengan fokus pada Product and Project Management. Ia menemukan bahwa coding memiliki kesamaan dengan bermain violin. Keduanya memerlukan ketabahan, determinasi, dan kemampuan menciptakan sesuatu yang indah – satu nada atau satu baris kode per sati.
"Saya telah menemukan bahwa coding dan playing the violin memiliki kesamaan dalam halnya," Cherry mengungkapkan. "Keduanya memerlukan kesabaran, determinasi, dan kemampuan menciptakan sesuatu yang indah. Lihat proyek-proyek saya lahir, baik itu sebuah karya musik atau sebuah kreasi teknologi, dan mengubah orang lain adalah sangat reward.
Dalam artikelnya di Forbes Women, Cherry menjelaskan tiga langkah penting untuk melengkapi perubahan karier:
- Jangan overthink langkah berikutnya, hanya lakukan dan lihat apa yang terjadi.
- Bangun personal board of directors yang mendukung dan menginspirasimu.
- Berani percaya diri sendiri dan mencari apa yang kamu inginkan.
Artikel tersebut juga membahas bagaimana Cherry dapat menemukan kesamaan antara bermain violin dan coding, serta bagaimana dia dapat menggunakan kemampuan-kemampuan kreatifnya untuk sukses di bidang teknologi.
Baca artikelnya di sini: https://www.forbes.com/sites/cherylrobinson/2021/10/24/critically-acclaimed-violinist-pivoted-from-classical-music-to-partnering-with-top-billboard-artists/?sh=24ebb4bc513a
Kontribusi
Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang perubahan karier Cherry dan tiga langkah penting untuk melengkapi perubahan, silakan baca artikelnya.
Insight from the community
- "Saya sangat terinspirasi oleh cerita Rebecca Cherry. Saya juga memiliki latar belakang musik klasik, tapi saya ingin mencoba pivot ke teknologi." – John Doe
- "Saya berpikir bahwa kemampuan kreatif adalah salah satu faktor penting untuk sukses di bidang teknologi." – Jane Smith
Explore topics
- Pivoting dari karier yang satu menjadi lainnya
- Kemampuan kreatif dalam bermain violin dan coding
- Tiga langkah penting untuk melengkapi perubahan karier