Detik-Detik Kematian Kasino: Cerita Indro Warkop yang Menggugah Emosi

Detik-Detik Kematian Kasino: Cerita Indro Warkop yang Menggugah Emosi

Dalam beberapa tahun belakangan, dunia hiburan Indonesia mengalami kerugian berupa kematian Kasino, seorang pelawak dan aktor yang populer pada era 90-an. Kematian Kasino ini menjadi peristiwa yang sangat memilukan bagi banyak orang, termasuk Indro Warkop, sahabatnya yang terdekat.

Detik-Detik Meninggalnya Kasino

Menurut Indro Warkop, detik-detik kematian Kasino adalah momen yang sangat tragis. Pada saat itu, Kasino sedang dirawat di rumah sakit akibat kanker stadium lanjut yang diderita. Indro dan Dono bergiliran menjaga sang sahabat ketika menjalani perawatan.

"Dia cerita 'gue kalau gak survive kemarin, gue akan ngalamin begini begini begini sampai mati' jadi dia tahu prosesnya," kata Indro Warkop. Kasino sudah mengetahui bahwa proses kematian dirinya telah dimulai, sehingga ia berusaha untuk "survive" sebelum meninggal dunia.

Momen Tragis

Indro Warkop juga mengaku bahwa saat itu dia merasakan apa yang dikatakan Kasino benar terjadi. Terutama saat Kasino tak bisa bicara, akibat kanker stadium lanjut yang diderita. "Waktu itu gue kejadian 'Gue komunikasi lu cuma ini aja (sambil meragakan jarinya) iya sekali kalau enggak dua kali' gitu dia ngomong, dan itu akhirnya dia jalani," tutur Indro Warkop.

Sahabat yang Hebat

Bagi Indro Warkop, Kasino bisa dianggap sebagai seorang bapak dan kakak. Apalagi saat sang sahabat kerap menegur kesalahannya. "Ya allah Kasino hebat banget, gue enggak tahu dua orang itu (sambil geleng kepala) mereka bisa marah sama gue, kayak sama anaknya sama adiknya mungkin," ucap Indro Warkop.

Pesan untuk Masyarakat

Dalam kesempatan ini, Indro Warkop juga berpesan kepada masyarakat bahwa kematian Kasino adalah momentum bagi kita semua untuk menghormati keberadaan orang lain. "Kita harus lebih sayang dan lebih peduli pada orang-orang yang kita cintai," tutur Indro Warkop.

Saya Saya

Artikel ini diambil dari sumber: Pikiran Rakyat, Kompas, dan Koran Tempo.

Saya Saya:

Leave a comment