Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 3 dan Part 4, Membuat Penonton Cek Los

Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 3 dan Part 4, Membuat Penonton Cek Los

Dalam beberapa tahun terakhir, franchise Warkop DKI Reborn telah menjadi salah satu franchise komedi yang paling populer di Indonesia. Namun, dalam Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 3 dan Part 4, penonton harus menelan kekecewaan besar.

Pada awalnya, movie ini tampak seperti biasanya, dengan Dono, Kasino, dan Indro sebagai trio komedi yang familiar. Mereka kembali beraksi di tengah hiruk pikuk Jakarta, namun dalam beberapa bagian film, mereka berubah menjadi karakter-karakter yang kurang menarik dan tidak lucu.

Ketika setting movie ini berpindah ke Maroko, penonton harus menghadapi masalah yang lebih serius. Movie ini justru terasa seperti sequel yang tidak diinginkan, karena plotnya kurang menarik dan karakter-karakter yang tidak sesuai dengan cerita asli.

Dalam Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 3 dan Part 4, penonton juga harus menghadapi beberapa masalah lainnya. Salah satu masalah besar adalah casting aktor-aktor muda sebagai Dono, Kasino, dan Indro. Mereka kurang sesuai dengan karakter-karakter asli dan tidak memiliki chemistry yang baik.

Masalah lainnya adalah setting movie ini di Maroko. Penonton Indonesia tentu tidak familiar dengan budaya Maroko, sehingga movie ini terasa seperti film luar negeri yang tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Dalam beberapa bagian film, penonton juga harus menghadapi beberapa adegan yang kurang menarik dan kurang lucu. Movie ini justru terasa seperti film yang tidak memiliki tujuan atau gagasan yang jelas.

Secara keseluruhan, Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 3 dan Part 4 adalah movie yang kurang menarik dan kurang sesuai dengan cerita asli. Penonton harus menghadapi beberapa masalah besar dalam movie ini, termasuk casting aktor-aktor muda, setting di Maroko, dan plot yang kurang menarik.

Rating: 2/5

Dalam penilaian ini, saya memberikan rating 2 dari 5. Saya tidak merekomendasikan movie ini kepada penonton yang mencari komedi lucu dan relevan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.