Warkop DKI adalah salah satu grup lawak legendaris di Indonesia yang telah membintangi lebih dari 30 film komedi sejak tahun 1970-an hingga 1990-an. Grup ini terdiri dari Dono, Kasino, Indro, Nanu, dan Rudy, namun hanya empat anggota yang ikut dalam proyek film Warkop Prambors pada awalnya.
Warkop DKI pertama kali meraih popularitasnya lewat acara "Obrolan Santai di Warung Kopi" garapan Temmy Lesanpura yang disiarkan di Radio Prambors. Grup ini kemudian melebarkan sayap ke layar lebar lewat film Mana Tahaaan yang rilis pada tahun 1979 dengan membawa nama Warkop Prambors. Namun, hanya empat anggota yang ikut dalam proyek film ini dikarenakan Rudy mengundurkan diri dari grup.
Pada 1986, nama grup Warkop Prambors diganti menjadi Warkop DKI yang merupakan akronim dari Dono-Kasino-Indro. Dalam rentang waktu tersebut, Warkop telah membintangi 34 judul film komedi dan satu film dokudrama.
Film-film Warkop DKI kerap menampilkan sindiran terkait fenomena sosial, politik, dan budaya yang terjadi di Indonesia. Melalui filmnya, Warkop DKI juga menawarkan humor yang khas dan menghibur serta menjadi salah satu sumber inspirasi bagi generasi berikut.
Pada 2016, film Warkop DKI dibuat versi remake dengan judul Warkop DKI Reborn. Film itu dibintangi oleh Abimana Aryasatya, Vino G. Bastian, dan Tora Sudiro sebagai Dono, Kasino, dan Indro.
Berikut ini adalah daftar 34 film Warkop DKI sesuai dengan tahun rilisnya:
- Mana Tahaaan… (1979) bersama Nanu Mulyono, Elvy Sukaesih, Rahayu Effendi, dan Dicky Zahorsky.
- Aturan Main (1980) bersama Doyok, Didik Manggoprojo, dan Rina Melati.
- Depan Bisa Belakang Bisa (1981) bersama Eva Arnaz, Dian Nitami, dan Wolly Sutinah.
- Makin Lama Makin Asyik (1982) bersama Meriam Bellina, Susy Bolle, dan Timbul.
- Godain Kita Dong (1983) bersama Lisa Patsy, Ida Kusumah, Tarsan, dan Diding Boneng.
- Sabar Dulu Doong…! (1984) bersama Anna Shirley, Pak Tile, dan Eva Arnaz.
- Mana Bisa Tahan (1985) bersama Nurul Arifin, Zainal Abidin, Sally Marcellina, dan Diding Boneng.
- Lupa Aturan Main (1986) bersama Eva Arnaz, Fortunella, Hengky Solaiman, dan Diding Boneng.
- Sudah Pasti Tahan (1987) bersama Nurul Arifin dan Sherly Malinton.
- Bisa Naik Bisa Turun (1988) bersama Kiki Fatmala, Fortunella, Fritz G. Schadt, Gitty Srinita, dan Diding Boneng.
- Masuk Kena Keluar Kena (1989) bersama Kiki Fatmala, Fortunella, Sally Marcellina, dan Diding Boneng.
- Salah Masuk (1990) bersama Fortunella, Gitty Srinita, Tarida Gloria, dan Angel Ibrahim.
- Bagi-Bagi Dong (1991) bersama Kiki Fatmala dan Inneke Koesherawati.
- Bebas Aturan Main (1992) bersama Lella Anggraini, Gitty Srinita, dan Diah Permatasari.
- Saya Duluan Dong (1993) bersama Diah Permatasari, Gitty Srinita, dan HIM Damsyik.
- Pencet Sana Pencet Sini (1994) bersama Sally Marcellina, Pak Tile, Taffana Dewi, dan Diding Boneng.
Dengan demikian, Warkop DKI telah meninggalkan jejak panjang dalam sejarah perfilman Indonesia sebagai salah satu grup lawak terbaik dan paling populer. Film-filmnya masih sangat populer hingga saat ini dan menjadi sumber inspirasi bagi generasi berikut.