PeranakanSusterSusy: Komedian Legendaris yang Menggegerkan Generasi 80-an

PeranakanSusterSusy: Komedian Legendaris yang Menggegerkan Generasi 80-an

Eva Arnaz, lebih dikenal sebagai Suster Susy, merupakan komedian legendaris Indonesia yang menggegerkan generasi 80-an dengan karyanya di Warkop DKI. Dalam artikel ini, kita akan mengulas beberapa film terlucu Warkop DKI yang menampilkan Eva Arnaz dalam peranannya sebagai Suster Susy.

Warkop DKI, sebuah biro detektif komedi yang berdiri sejak 1979, telah menghasilkan lebih dari 20 film dengan Eva Arnaz sebagai bagian dari timnya. Salah satu film terlucu Warkop DKI adalah "Depan Bisa Belakang Bisa" (1987).

Dalam film tersebut, Detektif Dono, Kasino, dan Indro mendapatkan tugas untuk menjadi petugas keamanan di gelaran pameran permata. Mereka mengetahui bahwa investor asal Jepang bernama Satomoto tengah menyembunyikan informasi penting soal perhiasan yang akan dipamerkan. Dengan demikian, mereka mengambil tugas dari pihak asuransi untuk mengawasi Satomoto.

Ketika Michiko (Eva Arnaz) mulai ikut campur dalam jalannya penyelidikan biro tersebut, kegaduhan pun terjadi. "Depan Bisa Belakang Bisa" menjadi salah satu film komedi Warkop DKI yang paling dicari oleh penggemar.

Selain "Depan Bisa Belakang Bisa", Warkop DKI juga menghasilkan beberapa film lainnya, seperti "Makin Lama Makin Asyik" (1987). Dalam film tersebut, Dono, Kasino, dan Indro menceritakan kisah lucu sebagai anak kos di ibu kota. Mereka kerap melakukan berbagai aksi penuh kejahilan, termasuk memasang alat perekam di sekitar lokasi pacaran sang ibu kos, Tante Sarah (Susy Bolle).

Saat rumah kos Tante Sarah kedatangan tamu tak diduga, sang keponakan, Erna (Meriam Bellina), akan menjadi penghuni baru di sana. Melihat kedatangan wanita secantik Erna, Dono, Kasino, dan Indro pun langsung berlomba untuk merebut hatinya.

Warkop DKI juga menghasilkan film "Lupa Aturan Main" (1991). Dalam film tersebut, Dono, Kasino, dan Indro mendapat musibah setelah rumah mereka didatangi seorang perampok. Mereka menyusun strategi yang melibatkan onde-onde beracun untuk menjebak sang perampok.

Sayang, rencana yang disusun tiga sahabat ini tidak berlangsung lama. Seorang pria yang mengaku dari pihak kepolisan mendatangi kediaman mereka untuk mengamankan sang pelaku.

Terakhir, Warkop DKI juga menghasilkan film "Bisa Naik Bisa Turun" (1992). Dalam film tersebut, Dono, Kasino, dan Indro lagi-lagi mengalami serangkaian nasib sial. Mereka menjalani pelatihan bersama Diding (Diding Boneng) untuk menjadi satpam perusahaan.

Kelima film terlucu Warkop DKI tersebut kini sudah bisa Anda saksikan di platform streaming Netflix.

Leave a comment