Dalam sebuah surat tahunan Warren Buffet kepada investor Berkshire Hathaway, Buffett membandingkan pasar saham saat ini dengan kasino. Kondisi di mana investor membeli dan menjual dengan cepat dengan harapan mendapatkan keuntungan besar.
“Untuk alasan apa pun, pasar sekarang menunjukkan perilaku yang jauh lebih mirip kasino dibandingkan ketika saya masih muda,” tulisnya. Dia menambahkan, “Kasino sekarang berada di banyak rumah dan setiap hari menggoda penghuninya.”
Pernyataan Buffett tersebut mengacu pada aplikasi perdagangan saham yang memungkinkan investor membuat pilihan cepat dan emosional serta mengikuti keinginan pasar. Dalam suratnya, Buffett menawarkan nasihat untuk membantu investor membuat keputusan investasi yang cerdas:
1. Jangan Dengarkan Para Pakar
Buffett sering menggunakan saudara perempuannya, Bertie, sebagai contoh tipikal pemegang saham Berkshire Hathaway. Bertie tahu untuk mengabaikan para pakar dan desas-desus seputar investasi tertentu.
2. Beli Saat Orang Lain Menjual
Dua dekade yang lalu, Buffett pernah berkata, “Takutlah ketika orang lain serakah, dan jadilah serakah ketika orang lain takut.” Buffett membeli saham pertamanya pada 11 Maret 1942, ketika Dow Jones Industrial Average anjlok di bawah 100. Saat ini, Buffett adalah miliarder dengan kekayaan bersih US$ 106 miliar, menurut Daftar Miliarder Forbes.
3. Jangan Pernah Mempertaruhkan Modal
Sebagai seorang investor, Buffett adalah orang yang konservatif. Satu aturan investasi di Berkshire belum dan tidak akan berubah: Jangan pernah mengambil risiko kehilangan modal secara permanen.
4. Berinvestasilah pada Bisnis Sukses dan Jangka Panjang yang Anda Percayai dan Pahami
“Berkshire tidak terlalu menyukai pendatang baru,” tulis Buffett, sambil mencatat bahwa American Express dan Coca-Cola diluncurkan masing-masing pada tahun 1850 dan 1886.
Dengan demikian, investor dapat mempelajari dari pengalaman Buffett dan membuat keputusan investasi yang cerdas. Namun, penting untuk diingat bahwa investasi saham tidak tanpa risiko, maka perlu dilakukan riset dan analisis sebelum membuat keputusan.
Terbiasa dengan bias mental accounting – PT. Kontan Grahanusa Mediatama
Namun, terlepas dari nasihat-nasihat tersebut, investor juga perlu waspada terhadap bias mental accounting. Bias ini dapat berupa keterlibatan emosional dalam investasi, sehingga membuat keputusan yang tidak rasional.
Catat! Ini Barisan Konglomerat Penguasa Saham Emiten Papan Atas di …
Dalam beberapa tahun terakhir, pasar saham Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan. Banyak konglomerat penguasa saham emitennya menawarkan potensi keuntungan yang besar.
Namun, penting untuk diingat bahwa investasi saham tidak hanya berfokus pada keuntungan, melainkan juga risiko dan volatilitas pasar. Dengan demikian, investor harus mempelajari lebih lanjut sebelum membuat keputusan investasi.
Sumber:
- Kontan News
- Forbes
Kontak:
- Instagram: @kontannews
- Facebook: @kontannews
- Twitter: @kontannews