Celetukan Abadi Khas Warkop DKI: Gile Lu Ndro, Jangkrik Boss, dan Lagi-Lagi

Celetukan Abadi Khas Warkop DKI: Gile Lu Ndro, Jangkrik Boss, dan Lagi-Lagi

======================================================

Warkop DKI, sebuah nama yang terkenal di tanah air sebagai salah satu trio komedi paling iconic di Indonesia. Dalam beberapa dekade, trio Dono, Kasino, dan Indro telah meninggalkan jejak komedinya melalui berbagai film yang mereka buat. Salah satu ciri khas Warkop DKI adalah celetukan-celutikan yang terlontar dari mulut mereka, seperti "Gile Lu Ndro", "Jangkrik Boss", dan lain-lain.

Gile Lu Ndro

Celetukan "Gile Lu Ndro" pertama kali terucap dalam film Warkop DKI berjudul Maju Kena, Mundur Kena di tahun 1983. Kalimat itu terlontar dari mulut Kasino saat Indro memberikan saran kepada Kasino dan Dono. Protes dari keduanya pun muncul saat saran Indro dianggap tak masuk akal dan tergolong iseng.

Hingga saat ini, celetukan "Gile Lu Ndro" masih menjadi salah satu celetukan paling memorable Warkop DKI. Banyak orang yang mengganggap kalimat ini khas film-film Warkop DKI, dan beberapa bahkan telah membuat parodi atau remake dari celetukan ini.

Jangkrik Boss

Celetukan "Jangkrik Boss" juga dipopulerkan oleh Kasino dalam film Chips (1982). Dalam film tersebut, trio Dono, Kasino, dan Indro diceritakan sebagai petugas pelayanan di bidang keamanan dan ketertiban masyarakat yang dikelola oleh pihak swasta.

Suatu saat, Kasino secara tak sengaja memergoki atasannya, yang diperankan oleh Panji Anom, bermesraan dengan perempuan di tengah hutan. Sang atasan beralasan sedang mencari jangkrik. Oleh Kasino, kata "Jangkrik Boss" diucapkan sebagai sindiran kepada sang atasan.

Bego Dipiara, Kambing Dipiara Bisa Gemuk

Celetukan "Bego Dipiara, Kambing Dipiara Bisa Gemuk" muncul dalam film Warkop DKI yang berjudul Pintar Pintar Bodoh (1980). Dono, Kasino serta Indro dan Dorman Borisman terlibat dalam persaingan profesi sebagai detektif swasta.

Masing-masing ingin membuktikan kehebatan mereka sebagai sebuah tim detektif yang sukses menyelidiki sebuah kasus. Suatu saat, Dono dan Kasino membuntuti seorang perempuan dengan menyamar sebagai pengamen. Kasino pun memberi kode lewat nyanyian kepada Dono agar fokus memerhatikan target yang sedang diincar.

Monyet Bau, Kadal Bintit, Kecoa Gepeng…

Kalimat ini merupakan celetukan khas Warkop DKI yang paling sukses membuat penonton terbahak. Kasino dengan gayanya yang ceplas ceplos, memarahi Dono yang pelupa di film Dongkrak Antik (1982).

Diceritakan, Dono diminta membeli tiket kereta api oleh tamu yang menginap di hotel tempat dirinya bersama Kasino dan Indro bekerja. Dono yang pelupa, justru membelikan tiket bioskop kepada si tamu.

Saat mengetahui kesalahan Dono, Kasino dengan spontan meluapkan umpatan yang menggelitik. "Dasar Monyet Bau, Kadal Bintit, Kecoa Gepeng, Muka Gepeng, Babi Ngepet, Dinosaurus, Brontosaurus, Kirik".

Dalam kesimpulan, celetukan-celetukan Warkop DKI telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dan beberapa di antaranya masih terasa relevan hingga saat ini.

Leave a comment