Indonesia, negara yang memiliki potensi besar dalam kemajuan dan perkembangan. Namun, sebaliknya, kebodohan menjadi salah satu masalah utama yang menghambat kemajuannya. Salah satu penyebab kebodohan ini adalah kesadaran orang tua dan guru-guru di Indonesia bahwa mereka tidak dapat mendidik anak bangsa dengan baik.
Slogan "Adab di atas ilmu" menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kebodohan di negara ini. Istilah "ilmu" sendiri berarti sesuatu yang dipelajari dan mempengaruhi perilaku kita. Dengan demikian, jika hanya mengutamakan adab tanpa ilmu, maka tidak akan ada kesadaran dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah-masalah di negara ini.
Oleh karena itu, perlu dilakukan rekonstruksi ulang atas sistem pendidikan di Indonesia. Kita harus mengubah slogan "Adab di atas ilmu" menjadi "Ilmu di atas adab". Dengan demikian, masyarakat kita akan memiliki kesadaran dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah-masalah di negara ini.
Menurut Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Indonesia tidak kekurangan orang pintar dan orang hebat. Namun, kapabilitas saja tidak cukup untuk mendorong bisnis perseroan plat merah ke tingkat dunia. Kapabilitas harus selaras dengan kompetensi dasar dari pelakunya.
Istilah "Akhlak" sebagai core value (nilai utama) yang harus ditanamkan dan diimplementasikan oleh seluruh insan BUMN. Dengan demikian, harapan aksi korporasi yang ditargetkan bisa tercapai dengan maksimal.
Sebagai kesimpulan, perjuangan menyelesaikan kebodohan di Indonesia tidaklah mudah. Tapi, dengan mengubah sistem pendidikan dan mengutamakan ilmu di atas adab, maka kita dapat mencapai tujuan Indonesia Emas 2045 dan menjadi negara yang lebih sejahtera dan berkepribadian.
Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Membaca buku-buku yang berkualitas.
- Melakukan perbaikan kualitas orang tua dan guru-guru sebagai pendidik anak bangsa ini.
- Mengganti pejabat yang kurang berkompeten dan melakukan perubahan yang konkrit menuju Indonesia Emas 2045.
- Mendorong konsep akhlak yang sudah dirumuskan agar diterapkan oleh seluruh jajaran BUMN.
Jangan sampai cita-cita menuju Indonesia Emas 2045 hanya menjadi sebuah slogan mimpi indah yang tak kunjung menjadi kenyataan. Pertanyaannya sekarang, apakah kita semua mau melakukan rekonstruksi atas semua kebodohan di negara ini?