Pernahkah Anda memiliki voucher atau tiket yang tidak terpakai setelah bermain di casino? Voucher atau tiket ini biasanya dikenal sebagai "cash out voucher" dan dapat diuangkan dengan cara tertentu. Namun, tahukah Anda bahwa voucher-voucher tersebut memiliki masa tenggangnya sendiri? Masa tenggangannya dapat bervariasi tergantung pada negara dan propinsi tempat casino itu berada.
Di New Jersey, contohnya, tiket yang tidak terpakai dapat diuangkan dalam waktu satu tahun. Di Pennsylvania, masa tenggangannya adalah tiga tahun. Sementara itu, beberapa casino lainnya tidak memiliki masa tenggangannya sama sekali.
Namun, di Nevada, proses kegagalan voucher sedikit berbeda. Ketika voucher tersebut telah lewat 180 hari sejak diterbitkan, kasino-kasino di sana akan menambahkan 25% dari nilai pengembalian voucher ke dalam pendapatan bruto bulanan dan mengirimkan sisanya kepada Komisi Gaming Nevada untuk ditambahkan ke Dana Umum Negara. Pendapatan yang terkumpul dari tiket-tiket yang tidak terpakai ini telah meningkat setiap tahun sejak 2012, tahun pertama negara ini mulai mengumpulkan pendapatan dari tiket-tiket yang tidak terpakai.
Pada tahun 2019, pendapatan yang terkumpul dari tiket-tiket yang tidak terpakai mencapai $10,4 juta. Pendapatan ini meningkat signifikan pada tahun 2022 menjadi $16,5 juta, naik sebesar 59% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Para ahli mengatakan bahwa beberapa alasan lain yang mempengaruhi peningkatan pendapatan dari tiket-tiket yang tidak terpakai. "Saya telah menyaksikan pertumbuhan yang menarik dalam pengumpulan biaya voucher wagering expired," kata Mike Lawton, analis ekonomi senior untuk Badan Pengawas Gaming Nevada. "Sebagian besar, jumlah pengumpulan biaya voucher wagering expired telah tumbuh seiring dengan pertumbuhan penarikan slot di negara ini."
Pada tahun 2021, undang-undang yang diperbarui memperluas sumber-sumber pengumpulan biaya voucher expired ke dalam semua permainan yang menghasilkan tiket-tiket, termasuk beberapa permainan meja canggih dan skenario sports wagering. Namun, badan pengawas tidak memiliki data tentang bagaimana tiket-tiket itu dipakai berdasarkan jenis permainan.
Sementara itu, beberapa anggota industri percaya bahwa perubahan operasi dan perilaku pelanggan selama pandemi telah mempengaruhi peningkatan tiket-tiket yang tidak terpakai. "Mereka mungkin memiliki lebih banyak tiket yang beredar dengan nilai lebih kecil karena beberapa casino terbatas operasionalnya setelah adanya kekurangan uang logam pada tahun 2020," kata Victor Newsom, wakil senior di Everi Holdings Inc., sebuah perusahaan teknologi keuangan.
Penutup
Mengungkap proses kegagalan voucher di casino adalah hal yang penting bagi para pemain dan operator. Dengan demikian, kita dapat memahami bagaimana pendapatan dari tiket-tiket yang tidak terpakai tersebut terkumpul dan berapa besar pengaruhnya terhadap industri perjudian.